Wacana pembatasan gratis ongkir kembali jadi perbincangan, khususnya di kalangan pelaku UMKM. Selama ini, program subsidi ongkos kirim telah menjadi andalan bagi banyak usaha kecil agar tetap bisa bersaing di tengah ketatnya pasar digital.
Bukan hanya menarik konsumen, fitur ini juga mendongkrak omzet yang sebelumnya seret. Ketika wacana ini mengemuka, muncul keresahan soal bagaimana nasib pelaku usaha skala mikro dan kecil yang menggantungkan pemasukan dari transaksi daring.
Apalagi di tengah tren belanja online yang semakin padat, gratis ongkir menjadi nilai tambah yang sangat berarti. Jika wacana ini benar-benar direalisasikan, akan banyak sisi yang terdampak, dari distribusi hingga psikologi konsumen.
Berikut beberapa hal penting yang perlu dilihat dari berbagai sisi, untuk memahami lebih jauh dampaknya terhadap UMKM di Indonesia.