Apersi Sumut Minta Pemerintah Tambah Kuota Rumah Bersubsidi

Medan, IDN Times- Kuota rumah bersubsidi saat ini masih minim untuk memenuhi kebutuhan hunian pekerja. Terutama berpenghasilan rendah.
Untuk itu Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Sumatra Utara meminta kepada pemerintah Kota Medan dan pusat untuk segera menambah kuota rumah bersubsidi.
DPD Apersi Sumut yang berkantor di Jalan Labu 1 no.45 Medan yang beranggotakan 350 perusahaaan konstruksi pembangunan rumah rakyat saat ini sedang mengalami kesulitan terkait terbatasnya rumah subsidi.
1. Keterbatasan kuota berdampak ke penurunan produksi rumah dan industri turunannya

Ketua DPD Apersi Sumut, HM Yulius mengatakan, keterbatasan kuota berdampak pada penurunan produksi rumah yang berpengaruh pada industri turunannya seperti industri semen/batu bata, cat tembok dan lainnya.
"Dampak terburuk juga terlihat dari banyaknya pekerja buruh bangunan yang mencapai puluhan ribu yang nyaris kehilangan pekerjaan, yang berakhir menjadi pengangguran dan berujung pada tingginya angka kriminalitas," ujar Yulius didampingi Sekretaris Husen Hz dan Bendahara Deni Surya.
2. Pengembang juga kesulitan membayar bunga di bank

Yulius mengakui, pengembang juga kesulitan membayar bunga di bank dan nyaris gulung tikar jika tidak segera ditopang oleh bank bank berplat merah milik Pemerintah Indonesia.
"Akibat dari ini semua tidak banyak nasabah yang melakukan akad beli rumah subsidi jika masalah ini tidak segera di bantu pemerintah," ungkap Yulius.
3. Berharap visi Presiden Prabowo 3 juta rumah bersubsidi layak huni diwujudkan

Ia menambahkan problem yang sama juga dihadapi oleh rekan-rekan pengembang dari asosiasi lain. Untuk itu Ketua DPD Apersi Sumut ini berharap pemerintah menambah kuota rumah subsidi di tahun 2025 sesuai dengan visi misi Presiden Republik Indonesia terpilih Prabowo Subianto dengan target 3 juta rumah bersubsidi layak huni dari sebelumnya 1 Juta rumah subsidi yang dicanangkan presiden Jokowi.