Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi minyak goreng (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Medan, IDN Times - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi kesal karena owner atau produsen pemilik perusahaan minyak goreng tidak hadir dalam Rapat Kordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se-Sumatera Utara di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur Sumut, pada Selasa, (29/3/2022).

"Mana owner minyak goreng, kok perwakilan saja ini. Saya undang nanti lagi, saya undang makan nasi bungkus owner, udah lama gak makan nasi bungkus. Karena, nasi bungkus pedas. Ini-ini (perwakilan) aja yang diomeli. Yang itu (owner) tenang aja," ucap Edy.

1. Edy akui kondisi migor menjadi pemicu inflasi di Sumut

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi didampingi Kepala Dinas Kominfo Sumut Irman Oemar menjawab pertanyaan wartawan, di Rumah Dinas Gubernur Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan (Istimewa/IDN Times)

Harga minyak goreng yang saat ini, tidak stabil pasca Harga Eceran Tertinggi (HET) oleh Pemerintah Indonesia. Gubernur Edy mengakui kondisi migor ini, salah satu pemicu inflasi di Provinsi Sumut ini.

"Ini Inflasi macam tensi, kalau tinggi stroke dan kalau rendah bisa mati. Saya tentara gak belajar inflasi, tapi jadi gubernur saya harus belajar lagi. Susah juga rupanya jadi Gubernur ini," kata mantan Pangkostrad itu.

Gubernur Edy menjelaskan bahwa produksi CPO di Sumut 5,9 juta ton per tahun, untuk kebutuhan domestik 20 persen sebesar 1,1 juta ton per tahun. Sedangkan, produksi minyak goreng di Sumut 230 ribu ton per tahun.

"Harusnya kita surplus 50 ribu ton. Kenapa barang (Sempat) langka, Bohong ini semua," tutur Gubernur Edy.

2. Edy akan melakukan intervensi harga minyak goreng di Sumut

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi didampingi Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah dan Sekdaprov Sumut R Sabrina melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama pada lingkungan Pemerintah Provinsi Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Selasa (11/5/2021). (Istimewa/Dinas Kominfo Provinsi Sumut)

Lanjutnya, sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) minyak curah Rp14 ribu per liter. Periode Januari sampai dengan Maret 2022 harga minyak goreng Rp19 ribu per liter.

"Gara-gara minyak goreng menjadikan inflasi tidak mungkin, minyak curah sudah ditetapkan Rp 14 ribu. Naik menjadi Rp 20 ribu. Ini banyak yang macam-macam. Banyak pedagang menjual di atas HET, liar sekali ini," kata Gubernur Edy.

Dengan kondisi tersebut, maka akan melakukan intervensi harga minyak goreng di Sumut. Sehingga harga terjangkau di tengah masyarakat dan produsen tidak merugi serta mendapatkan untung.

Menurutnya, produsen juga tak boleh merugi karena akan menyebabkan angka pengangguran meningkat. Sehingga menjai masalah yang baru lagi.

"Kita mau benar-benar friend (berkawan). Kita saya atur, saya bicara sama bapak, harus bicara riil," ucap Gubernur Edy.

3. Edy menilai setiap hari besar nasional minyak goreng naik

Stok minyak goreng kembali ditambah di Superindo Intercon, Meruya, Jakarta Barat pada Selasa (1/2/2022). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dirinya juga tak mau harga minyak goreng tidak stabil, sehingga membuat hal tersebut menjadi liar di pasaran dan menjadi penyebab inflasi di Provinsi Sumut ini.

"Salah satu penyebab inflasi adalah minyak goreng. Bantu, kalau tidak (bisa) liar. Setiap mau Hari Raya (Kebutuhan pokok) dinaikkan, Natal dan tahun baru naik. Saya mau harus ada standard (harga)," jelasnya.

Editorial Team