Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menghadapi keluhan (freepik.com/our-team)
ilustrasi menghadapi keluhan (freepik.com/our-team)

Musim Lebaran selalu jadi momen emas buat para pebisnis, mulai dari yang jualan kue kering sampai parcel cantik. Tapi, gak sedikit yang akhirnya gagal meraup untung karena melakukan kesalahan-kesalahan sepele yang sebenarnya bisa dihindari.

Nah, buat yang pengen jualan laris manis pas Lebaran, wajib banget tahu apa aja kesalahan fatal yang sering bikin usaha mentok di tengah jalan. Dari salah perhitungan stok sampai gak update tren, berikut 5 hal yang harus diwaspadai!

1. Tidak menghitung Stok dengan Matang

ilustrasi menghitung stok (freepik.com/tirachardz)

Salah satu kesalahan paling umum adalah gak ngitung stok dengan teliti. Banyak yang terlalu optimis sampai kebanyakan nyetok barang, eh ujung-ujungnya malah numpuk dan kadaluarsa. Atau sebaliknya, stok kurang tapi permintaan tinggi, akhirnya kehilangan pelanggan.

Selain itu, gak memperhitungkan waktu pengiriman bahan baku juga bisa bikin produksi telat. Pas Lebaran, konsumen gak bakal mau nunggu lama-lama. Jadi, pastiin stok aman dan distribusi lancar biar gak kehilangan pelanggan di saat yang paling menguntungkan.

2. Tidak update dengan tren terbaru

ilustrasi baju musim trendy (freepik.com/freepik)

Tren jualan Lebaran tiap tahun bisa beda, tapi banyak yang masih ngandalkan produk yang sama seperti tahun sebelumnya. Misalnya, tahun lalu laris kue nastar, tahun ini belum tentu sama. Kalau gak ikutin permintaan pasar, bisa-bisa produk gak laku.

Selain produk, kemasan juga harus diperhatikan. Sekarang orang suka yang instagramable dan kekinian. Kalau kemasannya jadul, meski rasanya enak, bakal kalah saing sama brand-brand yang lebih kreatif. Jadi, riset tren sebelum mulai jualan itu wajib banget!

3. Harga terlalu mahal atau terlalu murah

ilustrasi diskon (freepik.com/rawpixel.com)

Ngejar untung besar dengan harga tinggi bisa bikin calon pembeli kabur, apalagi pas Lebaran banyak saingan. Tapi, harga terlalu murah juga bikin rugi dan dianggap produknya kurang berkualitas. Penting banget nemuin harga pas yang kompetitif tapi tetap untung.

Selain itu, diskon atau bundling bisa jadi strategi jitu, asal gak asal kasih potongan. Hitung margin dengan benar biar gak malah bikin cashflow berantakan. Ingat, Lebaran cuma sekali setahun, jadi kesempatan buat maksimalin profit tanpa kehilangan pelanggan.

4. Tidak siap hadiri keluhan pelanggan

ilustrasi menghadapi keluhan (freepik.com/our-team)

Pelayanan buruk bisa bikin reputasi usaha hancur dalam sekejap. Pas Lebaran, orderan biasanya meledak, dan banyak seller yang kewalahan sampai gak bisa respon komplain dengan cepat. Padahal, pelanggan yang kecewa bisa langsung viralin pengalaman buruknya di medsos.

Selain itu, pastiin produk benar-benar berkualitas sebelum dikirim. Salah kirim barang atau kue yang rusak bisa bikin pelanggan kapok dan gak balik lagi. Jadi, siapin tim customer service yang sigap dan cek berkali-kali sebelum packing.

5. Tidak memanfaatkan digital marketing

ilustrasi digital marketing (freepik.com/freepik)

Zaman sekarang, jualan offline aja gak cukup. Banyak yang masih mengandalkan pembeli langganan atau mulut ke mulut, padahal medsos bisa jangkau pasar lebih luas. Gak punya akun bisnis online atau gak rutin posting bisa bikin usaha ketinggalan zaman.

Selain itu, iklan berbayar di Facebook atau Instagram bisa bantu naikin penjualan dengan cepat. Tapi, jangan asal pasang iklan tanpa target audience yang jelas. Pelajari dulu algoritmanya biar budget iklan gak sia-sia.

Nah, itu dia 5 kesalahan fatal yang sering bikin jualan Lebaran gak maksimal. Dengan ngerti apa aja yang harus dihindari, peluang sukses di musim emas ini pasti lebih besar.

Jangan sampai keukeuh sama cara lama kalau ternyata udah gak efektif. Lebaran cuma datang setahun sekali, jadi manfaatkan dengan strategi yang tepat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team