Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Proses fashion dengan ecoprint yang ditayangkan dalam pameran WA+U di PKKH UGM, 18 Desember 2019. IDN Times/Pito Agustin Rudiana

Medan, IDN Times- Ecoprint adalah teknik pewarnaan dan pemberian motif pada kain dengan bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuhan. Ecoprint bisa diaplikasikan dengan berbagai jenis bahan, mulai dari batang pohon, daun, bunga atau bagian tumbuhan lain yang mengandung pigmen. 

Kepada IDN Times, Azzhaniya, Dariumi Ecoprint menjelaskan ecoprint dapat dilakukan dengan tiga cara. Mulai dari teknik pounding, steaming dan fermentasi.

Yuk, simak penjelasannya di sini. 

1. Teknik pounding

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Teknik pertama yang bisa dilakukan adalah teknik pounding. Cara yang satu dilakukan dengan memukul daun ke atas kain. Kain yang digunakan biasanya berbahan kanvas dan serat alam. 

"Ecoprint ini dapat diartikan mencetak warna kain dengan berbahan alami, ramah lingkungan," kata Azzhaniya. 

2. Teknik steaming

Pelatihan ecoprint DPWP Provinsi DKI Jakarta (29/01/2020). (dwpprovdki.org/friska)

Cara selanjutnya adalah teknik steaming. Teknik ini dilakukan dengan cara menata daun pada kain. Kemudian, menggulung di sekeliling batang kayu dan dikukus. 

"Penggunaan bahan-bahan alami dalam teknik ini dapat menghasilkan warna dan corak yang berbeda," kata Azzhaniya. 

3. Teknik fermentasi

ilustrasi batik ecoprint (genpijogja.com/Dewangga Liem)

Cara berikutnya adalah teknik fermentasi. Teknik ini dilakukan dengan membuat ekstrak pigmen warna yang ada dalam tanaman.

Teknik ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan bahan daun dan direndam beberapa saat. Setelahnya, daun itu kemudian dipukul ke atas permukaan kain. 

Editorial Team