5 Tips Mengendarai Ojek Online dengan Aman, Bikin Penumpang Nyaman!

Mobilitas di kota besar makin padat. Banyak orang memilih naik ojek online. Praktis, cepat, dan bisa dipesan dari mana saja. Tapi, di balik kemudahan itu, keselamatan tetap harus jadi prioritas. Ojek online jadi solusi di tengah kemacetan. Pengguna bisa sampai tujuan lebih cepat.
Pengemudi juga punya penghasilan harian. Tapi, kesibukan dan target sering bikin pengemudi jadi terburu-buru. Risiko kecelakaan di jalan raya masih tinggi. Apalagi saat jam sibuk, hujan deras, atau lalu lintas padat. Banyak pengemudi ojek online memaksakan diri.
Padahal, keselamatan lebih penting daripada kecepatan. Tanggung jawab besar ada di tangan pengemudi. Rasa aman penumpang bergantung pada skill dan sikap selama di jalan. Kepercayaan konsumen bisa hilang jika terjadi kecelakaan. Ojek online bukan sekadar layanan transportasi. Tapi juga bentuk profesionalisme.
Pengemudi harus bisa menjaga kenyamanan dan keselamatan setiap saat. Berikut lima tips penting agar perjalanan menggunakan ojek online tetap aman, nyaman, dan bebas dari bahaya.
1. Pastikan kendaraan dalam kondisi prima
Keselamatan berawal dari kondisi motor. Ban harus layak pakai. Rem harus responsif. Lampu dan klakson wajib berfungsi. Mesin juga harus bebas suara aneh.
Banyak kejadian motor mogok di tengah jalan. Penyebabnya bisa karena mesin overheat, ban bocor, atau kampas rem habis. Hal ini bisa mengganggu perjalanan bahkan membahayakan penumpang. Pengecekan ringan bisa dilakukan sebelum berangkat. Lihat tekanan ban.
Periksa lampu depan dan belakang. Coba rem depan dan belakang sebelum menjemput penumpang. Jangan tunda servis rutin. Ganti oli tepat waktu. Periksa aki dan kabel kelistrikan. Hal kecil seperti ini sering diabaikan.
Padahal berpengaruh besar pada keselamatan. Motor yang prima bikin pengendara lebih percaya diri. Penumpang juga merasa aman selama perjalanan. Keamanan tidak bisa ditawar, apalagi di jalanan kota yang padat.
2. Gunakan helm SNI
Helm bukan hiasan. Helm pelindung kepala saat terjadi benturan. Pilih helm berstandar SNI. Gunakan tali pengikatnya setiap kali berkendara. Beberapa pengemudi hanya sediakan helm seadanya.
Bahkan ada yang busanya tipis dan talinya longgar. Ini sangat berisiko. Jika terjadi kecelakaan, helm tersebut tidak mampu melindungi kepala. Helm wajib tersedia untuk penumpang. Pastikan bersih dan nyaman. Ganti bagian dalam secara berkala.
Perhatikan juga ukuran agar tidak longgar atau terlalu sempit. Pengemudi juga wajib pakai helm meski perjalanan dekat. Tabrakan bisa terjadi kapan saja. Lindungi kepala dari risiko cedera berat. Helm SNI bisa dikenali dari stiker khusus di bagian belakang. Jangan tergoda helm murah yang tidak jelas kualitasnya. Utamakan keselamatan, bukan gaya.
3. Hindari bermain handphone saat berkendara
Ponsel jadi alat kerja bagi ojek online. Tapi penggunaan saat berkendara bisa memicu bahaya. Banyak pengemudi masih buka maps, balas chat, bahkan main media sosial saat motor melaju. Fokus bisa terpecah dalam hitungan detik. Pandangan ke depan terganggu. Reaksi jadi lambat.
Akibatnya, risiko tabrakan meningkat drastis. Gunakan holder khusus jika harus lihat peta. Atur navigasi sebelum mulai jalan. Hindari memegang ponsel saat motor sedang melaju. Matikan notifikasi yang tidak penting.
Prioritaskan perhatian pada jalan. Jangan abaikan keselamatan hanya karena notifikasi masuk. Kalau perlu berhenti sejenak. Cari tempat aman untuk cek ponsel. Penumpang pasti lebih senang jika pengemudi tetap fokus dan hati-hati.
4. Waspadai titik rawan macet dan kecelakaan
Beberapa jalan punya reputasi buruk. Ada yang sering macet parah. Ada juga yang jadi langganan kecelakaan. Pengemudi harus tahu lokasi rawan ini. Perhatikan kondisi jalan sekitar.
Hati-hati saat melintasi persimpangan tanpa lampu lalu lintas. Kurangi kecepatan di area sekolah, pasar, atau jalan rusak. Gunakan jalur alternatif jika memungkinkan. Hindari nekat menerobos atau mengambil jalur trotoar.
Banyak pengemudi tergoda memotong jalur demi waktu, padahal sangat berbahaya. Patuhi rambu dan marka jalan. Jangan salip sembarangan. Perhatikan kendaraan besar seperti truk atau bus yang punya blind spot. Keselamatan lebih penting daripada mengejar waktu. Penumpang juga akan lebih menghargai pengemudi yang mengutamakan kehati-hatian.
5. Ciptakan komunikasi yang baik
Komunikasi jadi kunci kenyamanan. Sebelum berangkat, konfirmasi titik jemput dan tujuan. Saat di perjalanan, beri tahu jika akan memutar, berhenti, atau lewat jalur alternatif. Jangan anggap semua penumpang paham arah. Beberapa bisa saja baru pertama kali ke lokasi tujuan. Pengemudi bisa bantu arahkan atau beri saran rute tercepat.
Bersikap ramah dan sopan. Jangan cuek atau terlalu banyak bicara. Sesuaikan gaya komunikasi sesuai kenyamanan penumpang. Kalau terjadi kendala, segera beri tahu. Misalnya motor mogok, ban bocor, atau hujan deras. Transparansi membuat penumpang merasa aman dan dihargai. Hubungan baik antara pengemudi dan penumpang akan menghasilkan rating tinggi. Ini penting untuk keberlanjutan pekerjaan sebagai driver ojek online.
Mengemudi ojek online butuh lebih dari sekadar bisa bawa motor. Harus punya tanggung jawab besar terhadap keselamatan. Kendaraan harus sehat. Sikap harus hati-hati. Komunikasi juga harus terjaga. Perjalanan akan lebih nyaman jika pengemudi peka terhadap situasi. Jangan asal cepat. Jangan nekat ambil jalan yang tidak aman. Fokus dan disiplin jadi kunci utama. Menjadi pengemudi ojek online bukan sekadar pekerjaan. Tapi profesi yang punya nilai penting. Banyak orang bergantung pada layanan ini setiap hari.