Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi oli mesin (pexels.com/Daniel Andraski)
ilustrasi oli mesin (pexels.com/Daniel Andraski)

Intinya sih...

  • Jenis oli tidak sesuai dengan spesifikasi mesin, menyebabkan gesekan antar komponen dan tekanan oli menurun.

  • Filter oli kotor atau tidak terpasang dengan benar dapat membuat beberapa bagian mesin kekurangan pelumasan dan menyebabkan bunyi kasar saat mesin dinyalakan.

  • Pompa oli bermasalah dapat menyebabkan tekanan oli drop, mengakibatkan pelumasan yang tidak maksimal dan suara ketukan atau gesekan kasar pada komponen mesin.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi banyak pengendara, suara mesin yang halus itu tanda bahwa kendaraan dalam kondisi prima. Tapi begitu mesin tiba-tiba berbunyi kasar setelah ganti oli, rasanya pasti bikin khawatir. Padahal, ganti oli seharusnya jadi langkah perawatan yang membuat mesin lebih enteng dan awet. Ketika yang terjadi malah sebaliknya, itu tandanya ada sesuatu yang gak beres di balik proses penggantian oli tersebut.

Bunyi kasar setelah ganti oli bisa muncul dari berbagai faktor, mulai dari hal sepele sampai yang cukup serius. Beberapa di antaranya disebabkan oleh kesalahan teknis, kualitas oli yang gak sesuai, atau bahkan kelalaian saat servis. Mengetahui penyebab pastinya penting banget supaya mesin gak rusak lebih parah. Nah, berikut ini empat penyebab utama kenapa mesin mobil bisa bunyi kasar setelah ganti oli.

1. Jenis oli tidak sesuai dengan spesifikasi mesin

ilustrasi oli mesin (unsplash.com/Robert Laursoo)

Salah satu penyebab paling umum adalah penggunaan oli yang gak cocok dengan spesifikasi mesin. Setiap mobil punya rekomendasi viskositas oli sendiri yang tercantum di buku manual. Kalau oli yang dipakai terlalu encer atau terlalu kental, pelumasan di dalam mesin gak akan optimal. Akibatnya, gesekan antar komponen jadi lebih besar dan memunculkan suara kasar.

Selain itu, oli yang gak sesuai juga bisa membuat tekanan oli menurun. Mesin modern punya sistem pelumasan yang sensitif terhadap tekanan ini. Ketika tekanan gak stabil, beberapa bagian seperti hydraulic lifter atau valve train bisa terdengar berisik. Jadi, pastikan selalu memakai oli sesuai standar pabrikan agar mesin tetap beroperasi dengan tenang.

2. Filter oli kotor atau tidak terpasang dengan benar

illustrasi filter oli mobil (vecteezy.com/Chaiyasit Duangchay)

Filter oli berfungsi menyaring kotoran dan serpihan logam supaya gak ikut bersirkulasi ke dalam mesin. Kalau filter kotor atau bahkan terpasang tidak rapat, oli gak akan mengalir dengan sempurna. Ini bisa membuat beberapa bagian mesin kekurangan pelumasan dan menyebabkan bunyi kasar saat mesin dinyalakan.

Kadang, masalah ini juga muncul karena mekanik lupa mengisi oli ke filter sebelum dipasang. Akibatnya, tekanan oli butuh waktu lebih lama untuk naik ke level normal setelah mesin hidup. Pada fase itu, komponen logam saling bergesekan tanpa pelindung oli, menimbulkan suara gesekan yang keras. Hal kecil seperti ini bisa berdampak besar jika diabaikan terlalu lama.

3. Pompa oli bermasalah

illustrasi servis mobil (pexels.com/Artem Podrez)

Pompa oli bertugas menjaga sirkulasi oli agar tetap lancar di seluruh bagian mesin. Begitu pompa oli mulai melemah atau rusak, tekanan oli langsung drop. Tanpa tekanan yang cukup, pelumasan jadi gak maksimal, dan komponen seperti piston, crankshaft, atau camshaft bisa menimbulkan suara ketukan atau gesekan kasar.

Masalah pada pompa oli sering kali gak langsung terasa, tapi tanda awalnya bisa terdengar dari suara mesin yang berubah setelah ganti oli. Kalau hal ini dibiarkan, risiko kerusakan pada mesin bisa meningkat drastis. Sebaiknya segera cek tekanan oli menggunakan alat pengukur agar tahu apakah pompa masih bekerja normal atau perlu diganti.

4. Oli belum tersirkulasi sempurna setelah penggantian

illustrasi mengganti oli mobil (freepik.com/jcomp)

Setelah ganti oli, butuh waktu beberapa detik bagi oli baru untuk tersirkulasi ke seluruh bagian mesin. Kalau mobil langsung digeber atau dipacu sebelum oli sempat menyebar, gesekan antar komponen bisa menimbulkan suara kasar. Ini bukan tanda kerusakan besar, tapi tetap perlu diperhatikan supaya gak jadi kebiasaan buruk.

Idealnya, setelah penggantian oli, mesin dihidupkan dulu sekitar satu hingga dua menit dalam kondisi idle. Tujuannya agar oli mengalir sempurna dan tekanan kembali stabil. Kalau kebiasaan ini diabaikan, bunyi kasar bisa muncul setiap kali selesai ganti oli, dan lama-lama berpotensi mempercepat keausan komponen mesin.

Suara kasar setelah ganti oli bukan hal yang bisa disepelekan, apalagi kalau bunyinya terus berlanjut. Meski terdengar sepele, faktor seperti jenis oli, filter, atau pompa oli punya pengaruh besar terhadap kinerja mesin. Pemeriksaan yang teliti dan kebiasaan perawatan yang benar bisa mencegah masalah ini muncul kembali.

Selalu pastikan penggantian oli dilakukan dengan hati-hati, sesuai rekomendasi pabrikan, dan di tempat servis terpercaya. Mesin yang dirawat dengan benar gak cuma lebih awet, tapi juga bekerja lebih senyap dan efisien. Dengan begitu, setiap perjalanan tetap terasa nyaman tanpa gangguan suara kasar dari bawah kap mobil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team