Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
illustrasi mengecek mobil (vecteezy.com/IVAN SVIATKOVSKYI)
illustrasi mengecek mobil (vecteezy.com/IVAN SVIATKOVSKYI)

Mengalami mobil yang tiba-tiba mati di tengah perjalanan jelas bukan pengalaman menyenangkan, apalagi kalau terjadi di jalanan ramai atau saat terburu-buru. Masalah seperti ini gak cuma mengganggu kenyamanan, tapi juga bisa membahayakan keselamatan pengendara maupun penumpang. Sayangnya, banyak orang yang belum menyadari bahwa kejadian ini bisa disebabkan oleh berbagai komponen penting yang selama ini luput dari perhatian.

Mobil yang mati mendadak bisa menjadi tanda adanya gangguan serius pada sistem kelistrikan, bahan bakar, atau bahkan mesin itu sendiri. Supaya gak terus merasa was-was setiap kali berkendara, penting untuk memahami apa saja penyebab yang mungkin terjadi. Dengan mengetahui pemicu umumnya, pemilik mobil bisa mengambil langkah pencegahan sebelum semuanya terlambat. Berikut beberapa masalah yang sering menjadi penyebab mobil mati mendadak.

1. Masalah pada alternator

illustrasi mengecek mobil (freepik.com/freepik)

Alternator adalah komponen vital yang bertugas mengisi ulang aki dan menyuplai listrik ke seluruh sistem kendaraan saat mesin hidup. Kalau alternator mulai melemah atau rusak, mobil gak akan dapat pasokan listrik yang cukup, sehingga sistem injeksi, lampu, hingga kontrol elektronik bisa terganggu. Efeknya, mobil bisa mati mendadak di tengah jalan meskipun sebelumnya gak menunjukkan gejala yang berarti. Biasanya, gejala awal yang muncul adalah lampu dasbor yang meredup atau berkedip.

Alternator yang bermasalah bisa terjadi karena keausan alami, kabel longgar, atau kerusakan regulator tegangan. Kalau dibiarkan, aki pun ikut tekor dan mesin akan kehilangan daya saat alternator benar-benar berhenti bekerja. Untuk mencegah kondisi ini, sebaiknya melakukan pengecekan sistem pengisian setidaknya setiap enam bulan sekali. Deteksi dini jauh lebih murah dan aman daripada menunggu sampai mobil benar-benar mogok.

2. Pompa bahan bakar melemah

illustrasi servis mobil (freepik.com/senivpetro)

Pompa bahan bakar berfungsi mengalirkan bensin dari tangki menuju mesin dengan tekanan tertentu. Kalau pompa ini melemah atau rusak, aliran bahan bakar jadi gak stabil bahkan bisa berhenti total. Akibatnya, mesin kehabisan pasokan bahan bakar dan mati mendadak meski indikator bensin masih menunjukkan isi. Ini sering terjadi secara tiba-tiba dan gak selalu disertai suara-suara aneh dari mesin sebelumnya.

Penyebab melemahnya pompa bisa beragam, mulai dari filter bahan bakar yang tersumbat, kualitas bensin yang buruk, hingga usia pakai yang sudah terlalu lama. Dalam beberapa kasus, pompa memang perlu diganti karena sudah bekerja melebihi batas waktu ideal. Pemeriksaan berkala sangat disarankan, terutama untuk mobil yang sering digunakan dalam perjalanan jauh. Perawatan ringan seperti mengganti filter secara rutin bisa memperpanjang usia pompa bahan bakar.

3. Sensor CKP atau CMP rusak

ilustrasi servis mobil (freepik.com/freepik)

Sensor Crankshaft Position (CKP) dan Camshaft Position (CMP) punya peran penting dalam menentukan waktu pengapian dan penyemprotan bahan bakar. Kalau salah satu dari sensor ini rusak atau error, sistem ECU gak bisa membaca posisi poros engkol dan poros nok secara akurat. Hal ini bisa membuat pengapian tidak terjadi pada waktu yang tepat dan menyebabkan mesin langsung mati saat sedang jalan. Sensor ini bekerja dalam sistem elektronik, jadi kerusakan bisa muncul tanpa gejala fisik.

Faktor utama kerusakan biasanya berasal dari panas berlebih pada mesin atau adanya kotoran yang mengganggu pembacaan sinyal. Selain itu, gangguan pada kabel atau konektor juga bisa menjadi pemicunya. Pemeriksaan menggunakan scanner OBD sangat efektif untuk mengetahui apakah sensor CKP atau CMP mengalami gangguan. Kalau sudah diketahui bermasalah, sebaiknya segera diganti sebelum menimbulkan efek kerusakan yang lebih parah pada sistem pembakaran.

4. Sistem pengapian bermasalah

potret interior mobil SUV (unsplash.com/Michael Kahn)

Sistem pengapian yang mencakup busi, koil, dan kabel pengapian sangat menentukan kelancaran kerja mesin. Bila salah satu komponen dalam sistem ini mengalami kerusakan, pembakaran dalam ruang mesin bisa terganggu. Mesin yang tadinya menyala normal bisa tiba-tiba mati saat beban kerja meningkat atau saat melewati jalanan menanjak. Umumnya, kerusakan pengapian diawali dari busi yang mulai aus atau koil pengapian yang melemah.

Kerusakan sistem pengapian bisa muncul perlahan, seperti getaran berlebih, konsumsi bensin boros, hingga mesin sulit distarter. Namun, dalam beberapa kasus ekstrem, gangguan pengapian bisa langsung membuat mesin mati total tanpa peringatan. Melakukan penggantian busi dan pengecekan koil setiap 20.000 km sangat dianjurkan. Apalagi buat kendaraan yang sering terkena air hujan atau berada di daerah dengan kelembapan tinggi.

5. Masalah ECU (Electronic Control Unit)

illustrasi indikator mobil (vecteezy.com/pichai pipatkuldilok)

ECU adalah otak dari sistem elektronik mobil yang mengatur hampir seluruh fungsi mesin, mulai dari injeksi bahan bakar hingga waktu pengapian. Bila ECU bermasalah, maka instruksi-instruksi penting ke mesin gak akan berjalan sebagaimana mestinya. Dalam beberapa kasus, ECU yang error bisa menghentikan kerja mesin secara tiba-tiba tanpa peringatan. Ini termasuk salah satu kerusakan yang cukup serius dan butuh penanganan ahli.

Kerusakan ECU bisa disebabkan oleh korsleting, kelembapan, atau tegangan listrik yang tidak stabil. Salah satu tanda ECU bermasalah adalah munculnya lampu indikator mesin (check engine) di dasbor yang gak kunjung padam. Karena perannya yang sangat penting, perbaikan ECU biasanya memerlukan proses pemindaian komputer serta penggantian komponen tertentu. Investasi dalam pemeriksaan ECU secara berkala dapat menghindari risiko mobil mati mendadak yang disebabkan oleh kendali pusat yang tidak bekerja.

Mati mendadak pada mobil bukan masalah sepele dan bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja. Dengan memahami berbagai penyebabnya, langkah pencegahan bisa dilakukan sejak dini. Merawat komponen-komponen penting seperti alternator, sistem bahan bakar, hingga ECU akan membuat perjalanan jauh lebih aman dan nyaman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team