Yanto Kancil, peserta Drag Bike di Lanud Soewondo Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)
Hal yang sama juga dirasakan oleh Yanto Kancil yang meraih peringkat 3. Meskipun sudah biasa mengikuti kompetisi, namun biasanya di urutan 5 dan 6.
“Baru kali ini mendapat juara 3, udah senang kali lah pokoknya,” kata Yanto yang menggeber sepeda motor ninja RR tahun 2009 berwarna merah.
Yanto akui untuk mengikuti ajang kompetisi bergengsi ini, dirinya memiliki persiapan khusus untuk kelengkapan, seperti sepatu, sarung tangan, baju, dan helm.
“Semuanya habis sekitar Rp4 juta lebih,” ucapnya.
Kalau untuk fasilitas motor telah disiapkan oleh temannya satu tim. Yang nantinya juga mendapat bagian jika pemain menang.
Yanto mengatakan alasan dirinya mengikuti ajang kompetisi ini adalah demi hobi. Meskipun jarak tempuh dari Kabanjahe, Tanah Karo ke Kota Medan lumayan jauh baginya tidak masalah. "Demi hobi, apapun ku kejar. Jadi ikut lah aku lomba ini,” ucapnya.
Ia mengaku bahwa kegiatan sehari-hari juga terjun dalam dunia otomotif.
“Kerja bengkel mekanik, di Kabanjahe,” tuturnya Yanto yang aktif mengikuti ajang ini di Kota Medan.
Target Yanto ke depan dapat bertahap bisa menang hingga jadi juara 1.
Yanto mengakui dirinya pernah ikut balap liar di asalnya, Kabanjahe dengan membawa sepeda motor Kawasaki Ninja 2 tak dan RX King dengan jangka waktu 2 tahun. Namun dia akhirnya melirik balapan resmi karena lebih safety.
“Syukurnya, hambatan atau kendala belum ada sama sekali. Untuk jatuh dan lainnya mudah-mudahan tidak,” ujarnya.