Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengisi ban mobil (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi mengisi ban mobil (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ban kendaraan sering dianggap remeh, padahal fungsinya sangat vital. Selain sebagai penopang beban, ban juga berperan menjaga kestabilan dan kenyamanan berkendara. Salah satu topik yang sering memicu rasa penasaran adalah soal penggunaan nitrogen atau angin biasa. Banyak yang masih bingung apakah keduanya boleh dipakai secara bergantian atau justru bisa menimbulkan masalah.

Tren mengisi ban dengan nitrogen mulai ramai karena disebut-sebut lebih stabil dan mampu menjaga tekanan lebih lama. Namun, angin biasa pun tetap jadi pilihan utama karena mudah ditemukan di hampir semua bengkel. Pertanyaannya, apakah aman jika suatu saat ban diisi nitrogen, lalu di lain waktu ditambah dengan angin biasa? Mari kita bahas lebih dalam lewat beberapa poin berikut.

1. Perbedaan sifat dasar nitrogen dan angin biasa

ilustrasi mengisi ban (vecteezy.com/Srinrat Wuttichaikitcharoen)

Nitrogen memiliki molekul yang lebih besar dibandingkan oksigen dalam angin biasa. Hal ini membuat nitrogen lebih sulit merembes keluar dari pori-pori ban, sehingga tekanan ban bisa bertahan lebih lama. Selain itu, nitrogen juga cenderung lebih stabil terhadap perubahan suhu, sehingga risiko ban mengembang terlalu cepat saat panas bisa berkurang.

Sebaliknya, angin biasa terdiri dari campuran oksigen, nitrogen, dan gas lain yang lebih mudah keluar dari ban. Karena itu, tekanan ban dengan angin biasa bisa lebih cepat berkurang dibanding nitrogen. Namun, angin biasa tetap cukup andal untuk kebutuhan harian, terutama karena ketersediaannya lebih mudah.

2. Apakah aman mencampur nitrogen dengan angin biasa?

ilustrasi mengisi ban mobil (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebenarnya mencampur nitrogen dengan angin biasa gak akan langsung merusak ban. Yang terjadi hanyalah menurunnya efektivitas nitrogen karena tercampur dengan kandungan oksigen yang lebih reaktif. Jadi, manfaat nitrogen seperti stabilitas tekanan dan ketahanan terhadap panas bisa berkurang.

Namun, dari sisi keamanan, ban tetap bisa berfungsi normal meskipun diisi campuran keduanya. Ban gak akan meledak atau rusak hanya karena ada percampuran udara. Yang berubah hanya tingkat optimalitas performa ban, terutama jika kendaraan dipakai untuk perjalanan jarak jauh atau kondisi ekstrim.

3. Dampak pada performa kendaraan

ilustrasi mengisi ban (vecteezy.com/Panuwat Dangsungnoen)

Ketika ban diisi nitrogen murni, performa kendaraan terasa lebih stabil terutama saat melaju di kecepatan tinggi. Getaran bisa berkurang dan risiko tekanan ban berubah drastis juga lebih kecil. Hal ini membuat banyak pengendara yang sering bepergian jauh lebih menyukai nitrogen.

Jika campuran nitrogen dan angin biasa digunakan, performa tetap cukup baik tetapi gak seoptimal nitrogen murni. Perubahan tekanan ban bisa lebih cepat terasa, sehingga perlu pengecekan lebih sering. Meski begitu, untuk pemakaian harian dalam kota, perbedaan ini mungkin gak terlalu signifikan.

4. Mana yang sebaiknya dipilih?

ilustrasi mengisi ban mobil (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kalau ingin ban lebih stabil dengan tekanan yang tahan lama, nitrogen memang bisa jadi pilihan terbaik. Cocok buat yang sering bepergian jauh atau menempuh jalan tol dengan kecepatan tinggi. Selain itu, nitrogen juga bisa mengurangi risiko kelembapan dalam ban yang kadang membuat pelek lebih cepat berkarat.

Namun, kalau mobil lebih sering dipakai di sekitar kota, angin biasa pun sudah cukup memadai. Apalagi, ketersediaannya jauh lebih mudah dan biaya pengisian juga lebih murah. Pada akhirnya, pilihan kembali ke kebutuhan dan kenyamanan masing-masing pengendara.

Mengisi ban dengan nitrogen dan angin biasa secara bergantian ternyata gak berbahaya. Hanya saja, efek nitrogen bisa berkurang ketika bercampur dengan angin biasa. Jadi, kalau ingin merasakan manfaat maksimal, sebaiknya pilih salah satu secara konsisten.

Namun untuk kebutuhan harian, campuran pun tetap bisa dipakai tanpa masalah besar. Kuncinya adalah rutin mengecek tekanan ban agar tetap sesuai standar. Dengan begitu, kendaraan tetap aman, nyaman, dan siap menemani perjalanan ke mana pun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team