illustrasi lalu lintas (pexels.com/Pixabay)
Mobil matic sering dianggap lebih nyaman untuk digunakan di lalu lintas padat karena gak perlu repot menginjak kopling berulang kali. Dalam kondisi stop and go yang sering terjadi di kota besar, transmisi matic bahkan bisa lebih hemat dibanding manual. Sebab, pengemudi manual cenderung sering memindahkan gigi dan memainkan kopling, yang berpotensi membuang tenaga dan bahan bakar.
Di sisi lain, jika rute harian didominasi jalan tol atau jalur luar kota yang lancar, mobil manual bisa menunjukkan efisiensi lebih baik. Dalam kondisi ini, mesin bekerja pada putaran rendah dalam waktu lama, sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit. Jadi, faktor lingkungan dan jenis perjalanan harian punya peran penting dalam menentukan siapa yang lebih hemat antara matic dan manual.
Kesimpulannya, anggapan bahwa mobil matic selalu lebih boros bahan bakar dibanding manual sudah gak sepenuhnya benar. Teknologi transmisi modern dan teknik mengemudi yang tepat bisa membuat matic sama efisiennya dengan manual, bahkan lebih unggul di kondisi tertentu. Pada akhirnya, pilihan antara matic dan manual sebaiknya didasarkan pada kebutuhan, kenyamanan, dan kebiasaan berkendara, bukan hanya soal boros atau iritnya bahan bakar.
Referensi :
https://www.tomsautocenter.com/blog/do-automatic-transmissions-have-clutches#:~:text=At%20the%20heart%20of%20an,to%20move%20forward%20or%20backward.
https://www.scrapcarnetwork.org/news/which-uses-more-fuel-manual-or-automatic/#:~:text=The%20fuel%20efficiency%20of%20a,and%20the%20type%20of%20transmission.
https://par.co.id/en/article/mengenali-perbedaan-mobil-matic-dan-manual