Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Perawatan Mobil Manual yang Sering Diremehkan

Ilustrasi interior mobil manual (pexels.com/Ryland zweifel)
Ilustrasi interior mobil manual (pexels.com/Ryland zweifel)

Meski mobil matic dan kendaraan listrik makin jadi primadona di 2025, para penggemar mobil manual tetap punya tempat tersendiri di jalanan. Sensasi mengemudi yang lebih "terhubung" dengan kendaraan jadi alasan banyak orang enggan beralih.

Tapi ingat, agar performa mobil manual tetap maksimal dan nggak bikin dompet jebol, kamu wajib paham cara merawatnya dengan benar. Yuk, cek 7 perawatan penting mobil manual yang sering disepelekan, dilansir dari Seva.

agar performa mobil manual tetap maksimal dan nggak bikin dompet jebol, kamu wajib paham cara merawatnya dengan benar

1. Jangan lupa ganti oli transisi manual

ilustrasi menyetir mobil manual (pexels.com/Darya Sannikova)
ilustrasi menyetir mobil manual (pexels.com/Darya Sannikova)

Banyak orang fokus pada oli mesin, tapi lupa kalau transmisi manual juga butuh pelumasan. Oli transmisi berfungsi menjaga gesekan di dalam gearbox tetap halus. Idealnya, kamu mengganti oli transmisi setiap 40.000–60.000 km agar perpindahan gigi tetap responsif dan tidak cepat rusak.

2. Rawat filter udara secara berkala

ilustrasi menyetir mobil manual (pexels.com/Darya Sannikova)
ilustrasi menyetir mobil manual (pexels.com/Darya Sannikova)

Filter udara mungkin tampak sepele, tapi perannya besar untuk efisiensi bahan bakar dan performa mesin. Jika dibiarkan kotor, aliran udara ke ruang bakar jadi terhambat. Solusinya? Bersihkan atau ganti filter udara setiap 10.000–15.000 km agar pembakaran tetap optimal.

3. Melakukan servis berkala di bengkel resmi

ilustrasi mengemudi mobil manual (unsplash.com/Rydale Clothing)
ilustrasi mengemudi mobil manual (unsplash.com/Rydale Clothing)

Buat kamu yang pakai mobil manual keluaran terbaru, servis di bengkel resmi wajib hukumnya. Teknisi bersertifikat bisa mendeteksi masalah sejak dini dan memastikan seluruh komponen bekerja sesuai standar pabrikan. Jangan tunggu rusak dulu baru datang ke bengkel, ya!

4. Periksa sistem kopling dan kampasnya

ilustrasi pedal mobil manual (pixabay.com/sauerlaender)
ilustrasi pedal mobil manual (pixabay.com/sauerlaender)

Mobil manual mengandalkan kopling saat perpindahan gigi, jadi komponen ini lebih cepat aus dibanding transmisi otomatis. Jika pedal terasa berat, akselerasi lambat, atau muncul bau gosong saat menanjak, itu tanda kampas mulai habis. Idealnya, periksa sistem kopling setiap 20.000 km.

5. Periksa aki dan sistem kelistrikan

Ilustrasi interior mobil manual (pexels.com/Mike bird)
Ilustrasi interior mobil manual (pexels.com/Mike bird)

Meski tak berhubungan langsung dengan transmisi, sistem kelistrikan memegang peran penting untuk kenyamanan berkendara. Aki soak bisa bikin kamu kesulitan menyalakan mobil. Pastikan terminal aki bersih dan kondisinya selalu prima.

6. Rutin melakukan cek oli

ilustrasi oli mobil (pexels.com/Daniel Andraski)
ilustrasi oli mobil (pexels.com/Daniel Andraski)

Oli mesin adalah pelindung utama komponen dalam mesin. Jika kualitasnya menurun atau volumenya kurang, mesin bisa cepat aus. Gantilah oli setiap 5.000–10.000 km, tergantung intensitas pemakaian dan jenis oli yang digunakan. Gunakan oli yang direkomendasikan pabrikan, ya!

7. Rem dan minyak rem wajib dicek

ilustrasi mengecek kondisi oli mobil (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi mengecek kondisi oli mobil (pexels.com/Kampus Production)

Pengemudi mobil manual kerap memanfaatkan engine brake, tapi sistem pengereman tetap jadi kunci keselamatan. Periksa kampas rem, cakram, dan volume minyak rem secara berkala. Minyak rem sebaiknya diganti minimal dua tahun sekali agar performanya tetap maksimal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us