Medan, IDN Times - Valentino Rossi dikenang sebagai pembalap paling sukses di Moto GP. Pembalap dengan nomor ikonik 46 ini sudah pensiun tahun lalu di usia 42 tahun.
Selama 27 tahun karier di grandprix, The Doctor, meraih 9 juara dunia (7 di kelas utama). Rossi sudah mengalami berbagai pergantian tim hingga motor.
Ada beberapa motor yang jadi favorit dan paling dikenang Vale. Apa saja sih?
Tentu saja ini jadi motor pertama Rossi di dunia grand prix. Rossi memulainya dari 125 cc tahun 1996. Dia menggila di musim keduanya dengan menyabet 11 podium dari 15 seri setahun berikutnya. Rossi berhasil menjadi juara dunia 125 cc dengan memperkuat Aprilia Racing Team.
Hanya butuh waktu dua tahun bagi Rossi untuk naik kelas. Dia masih memperkuat Aprilia dan kali ini menunggangi RS250 pada 1998. Rossi berada satu tim dengan rekan senegaranya Loris Capirossi. Saat itu Rossi finish sebagai runner up di bawah seniornya itu.
Seperti di 125 cc, Rossi baru menggila di musim keduanya. The Doctor berhasil memenangi 9 dari 16 seri yang digelar. Dia menjadi juara dunia pada musim kedua di MotoGP.
Dua musim saja bagi Rossi di kelas 250 cc dan dia naik kelas ke-500 cc sebagai kelas utama (sebelum MotoGP). Rossi memperkuat Nastro Azzuro Honda tahun 2000.
Pada musim pertama bersama pabrikan asal Jepang, The Doctor juga tak langsung meraih gelar juara dunia setelah hanya dua kali naik podium, di Inggris dan Brasil. Dia bersaing dengan Kenny Robert Junior.
Rossi berhasil juara dengan tim satelit ini pada tahun 2001. Saat itu dia bersaing dengan Max Biaggi. Namun meski tim satelit spesifikasi motor Rossi berbeda.
Saat GP 500 berganti nama menjadi MotoGP, Rossi akhirnya menggebrak. Juara dunia pertama kali di kelas senior diraihnya tahun 2001. Dia menggila dengan meraih 11 kemenangan dari 13 seri. Rossi menunggangi RC211 V andalan Honda.
Hal itu berlanjut di musim berikutnya tahun 2002 dan 2003. Masih dengan RC211V Rossi mempertahankan gelar juara dunia.
Tahun 2004, Rossi secara mengejutkan hengkang ke Yamaha. Dia mengendari YZR-M1 andalan Garpu Tala dengan memperkuat Gauloises Fortuna Yamaha.
Di tahun yang sama Rossi mempertahankan gelar juara dunianya sekaligus gelar keempatnya dengan memenangi sembilan seri.
Hal itu berhasil dipertahankannya tahun 2005 dengan gelar juara kelima. Namun di musim ketiga bersama Yamaha, Rossi kecolongan dari pembalap Honda, Nicky Hayden.
Tahun 2007, MotoGP menggunakan format baru dengan menambah daya mesin hingga 800 cc. Pabrikan-pabrikan pun memperkenalkan motor anyar berteknologi baru. Namun Rossi gagal di musim ini. Casey Stoner dari Ducati sukses meraih gelar.
Setahun berikutnya, tahun 2008, Rossi baru bisa menjadi juara dunia. YZR-M1 800 cc miliknya akhirnya berhasil dijinakkan. Rossi mengakhiri puasa gelar dua tahun beruntun dengan berhasil meraih posisi puncak klasemen dengan total 373 poin bersama tim FIAT Yamaha. Rossi berhasil mempertahankan gelarnya tahun 2009 sekaligus gelar ketujuh kelas premiernya. Namun tahun 2011 Rossi memutuskan hengkang ke Ducati
Kami tak memasukkan Ducati karena jelas dua tahun bersama tim asal Italia itu dengan Desmosedici. Rossi keteteran dan sempat mengungkap jika motor itu meski cepat, sulit dikendalikan. Pembalap kelahiran Urbino hanya finish peringkat 7 dan 6.
Rossi akhirnya balik ke Yamaha tahun 2013 bersama Yamaha Factory Racing dengan YZR-M1. Kembali masuk lima besar, Rossi pun sukses kembali ke persaingan juara tahun 2014, 2015 dan 2016. Sayangnya dia hanya menyabet gelar runner up.
Rossi berada di bawah Jorge Lorenzo dan Marc Marquez. Salah satu insiden paling diingat saat Rossi versus Marquez 2015. Padahal saat itu Rossi berpeluang meraih gelar juara dunia.
Perbedaan motor pada 2016 dengan sebelumnya adalah mengunakan ECU Magneti Marelli dan ban Michelin. Sesuai regulasi juga bobot Yamaha M1 2016 lebih ringan.