Medan, IDN Times - Tidak semua orang bisa atau bahkan pandai untuk mengubah sebuah kain kanvas berwarna putih menjadi lukisan indah yang dilihat elok nan rupawan. Apalagi jika tidak mencintai seni khususnya seni rupa dalam lukisan, hal ini pastinya
sulit bagi seseorang tersebut.
Steffie Zaoryan gadis berusia 28 tahun, seorang fashion desainer sekaligus pelukis, mengawali kata bisa pada sebuah karya seni lukisannya di Desember 2018. Hobi yang sejak di bangku Sekolah Dasar (SD) telah memanggil dirinya untuk menjadi seorang pelukis.
"Jadi kayak, oh ternyata aku bisa melukis ya, habis itu dari kesukaan melukis itu kesukaan akan seni. Halus gitu rasanya seni itu. Jadi dari sana suka menggambar" ujarnya beberapa waktu lalu.
Buat Steffie, melukis adalah cara menuangkan isi hati yang terkadang tidak bisa dengan bahasa verbal. Namun, ada hal yang bisa dirasakan dan susah untuk menjelaskan.
Tapi, perlu diketahui bahwa untuk melukis dengan cara yang satu ini sedikit berbeda dari yang lain. Perbedaannya yaitu melukis sambil minum wine atau sering disebut dengan konsep paint and wine.
"Beda sih, tapi kalau aku painting sendiri aku juga gak sambil nge-wine sih. Kadang-kadang saja kalau merasa nervous. Tapi kalau ada beda, pasti ada bedanya, tapi yang baik dan kurang baik itu gak ada sih, sama aja. Tergantung," bebernya.