2. Menikmati kesendirian dan kemandirian

ilustrasi hidup bahagia (pexels.com/Pixabay)

Seseorang yang gak mengharuskan dirinya untuk menikah cenderung menyukai kesendirian dan kemandirian. Mereka gak akan kesepian atau bosan ketika sendiri, melainkan merasa nyaman dan tenang. Mereka juga tidak bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka.

Mereka adalah pribadi yang bisa mengurus diri sendiri, baik secara fisik, emosional, maupun finansial. Hal ini membuat mereka bisa menikmati kebebasan dan fleksibilitas yang dimiliki dalam kehidupan solonya.

Baca Juga: 5 Kampus Terbaik di Sumut Versi UniRank, USU Kalah dengan UMA

3. Memiliki hubungan sosial yang sehat dan kuat

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Pixabay)

Seseorang yang tidak mengharuskan dirinya untuk menikah bukan berarti gak punya hubungan sosial sama sekali. Justru sebaliknya, mereka biasanya memiliki teman, keluarga, atau komunitas yang dekat dan peduli dengan mereka. Mereka juga bisa menjalin hubungan yang harmonis, saling menghormati, dan mendukung satu sama lain.

Mereka tidak merasa kurang atau kehilangan sesuatu tanpa pasangan. Sebab, mereka sudah merasa cukup dengan hubungan sosial yang mereka miliki. Tanpa harus menjalin hubungan dengan lawan jenis, mereka mungkin bisa merasa lebih puas dengan hubungan sosial yang sudah dimilikinya.

4. Mereka bahagia dan puas dengan hidupnya

ilustrasi sukses dalam karier (pexels.com/Anna Shvets)

Seseorang yang sudah merasa bahagia dan puas dengan hidupnya mungkin tidak mengharuskan dirinya untuk menikah. Mereka tidak merasa kekurangan atau salah dengan pilihan mereka. Orang seperti ini cukup menghargai dan menghormati pilihan hidup orang lain, sebagaimana mereka ingin dihargai dan dihormati.

Alasan lain mereka merasa gak harus menikah adalah karena tidak memiliki dorongan atau keinginan yang kuat untuk menetap dalam hubungan pernikahan. Nilai-nilai hidup, pandangan agama, atau keyakinan tentang institusi pernikahan yang berbeda bisa membuat seseorang tidak merasa cocok untuk menikah.

5. Tidak terpengaruh oleh tekanan sosial

ilustrasi tenang (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Mereka yang menganggap bahwa pernikahan bukanlah suatu keharusan biasanya memilki pendirian yang kuat dan gak gampang terpengaruh oleh orang lain. Mereka gak akan terpengaruhi oleh norma sosial atau tekanan dari lingkungan sekitar, yang umumnya menganggap bahwa menikah adalah hal wajar, bahkan wajib. Mereka tidak merasa perlu menikah untuk menjadi warga masyarakat. Justru mereka merasa nyaman dengan pilihan hidup mereka sendiri dan tidak merasa perlu untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh orang lain.

Pernikahan adalah suatu hal kompleks yang meliputi cinta, tanggung jawab, empati, finansial, keluarga, toleransi, dan sebagainya. Inilah yang membuat beberapa orang merasa enggan atau merasa gak perlu untuk menikah. Perlu disadari bahwa menikah adalah pilihan hidup pribadi. Jika dipaksakan justru nanti akan berdampak kurang baik pada kehidupan setelah menikah.

Baca Juga: Sidak ke Pasar di Medan, KPPU Temukan Beras SPHP Dijual di Atas HET