ilustrasi lamaran (unsplash.com/Gabe Pierce)
Tindakan berlutut mengalami evolusi bahkan hingga zaman modern saat ini, namun nilai atau maknanya tetap sama. Di zaman sekarang, berlutut kerap dilakukan ketika lamaran. Itu sebabnya kita sering melihat dalam acara adat atau lamaran seseorang terhadap kekasihnya, tindakan berlutut sering dilakukan.
Nilai yang terkandung tetap sama sekalipun dalam konteks zaman yang berbeda, yaitu menunjukkan kesetiaan, ekspresi cinta mendalam, dan komitmen. Dalam praktek lamaran, berlutut menunjukkan penghargaan terhadap pasangan serta kesiapan memikul tanggung jawab untuk berjalan bersama dalam kehidupan pernikahan. Ini adalah sikap yang menunjukkan ketulusan untuk menerima pasangan apa adanya.
Belutut menunjukkan kekuatan komitmen untuk mencintai pasangan, menjadikannya setara, dan membangun ikatan emosional. Berlutut di hadapan pasangan mengekspresikan dimensi kebersamaan yang melampaui keegoisan.
Tindakan berlutut yang sudah ada sejak dulu diadopsi untuk mengekspresikan komitmen cinta. Pada momen lamaran, laki-laki yang berlutut di hadapan kekasihnya berarti menunjukkan kesiapan untuk membangun suatu kehidupan bersama. Apakah kamu pernah melakukan praktek ini?