Medan, IDN Times - Saat ini, ada perubahan perilaku dalam masalah mencurahkan perasaan. Kalau dulu orang melakukannya dengan menuliskan di buku harian sehingga tidak setiap orang mengetahuinya, namun kini orang senang mengatakannya di media sosial. Kebiasaan sering curhat di media sosial ini, sudah semakin lumrah terjadi.
Mengapa hal itu terjadi? Beberapa waktu lalu, Psikolog Irna Minauli, berikan penjelasannya kepada IDN Times.
Irna menyampaikan, terbiasa curhat di media sosial karena ada perubahan tujuan dari curhatnya itu sendiri. "Kalau di buku diari sifatnya satu arah sehingga hanya sekadar pelampiasan emosi-emosi baik yang negatif maupun positif sehingga sifatnya hanya sebagai katarsis saja," ujarnya.
"Sedangkan saat ini banyak orang yang membutuhkan perhatian langsung sehingga menuliskannya di media sosial dengan harapan orang akan bersimpati pada masalah yang dihadapinya," tambah Irna.