Giga Wedding Fest 2025 Hadirkan 50 Vendor dan Promo Eksklusif

Untuk pertama kalinya pula, Giga Wedding Festival menggandeng vendor dari luar Pulau Sumatra, bahkan dari Singapura. Hal ini menjadi pembeda utama dengan pameran lain yang umumnya hanya melibatkan pelaku lokal.

“Kami ingin membawa warna baru. Jadi tidak hanya vendor dari Medan, tapi juga dari Pulau Jawa dan luar negeri. Dengan begitu, calon pengantin bisa merasakan standar internasional tanpa harus pergi jauh,” tambahnya.

Soal kualitas dan kepercayaan, para penyelenggara sepakat: nama besar mereka sudah menjadi jaminan. “Kami sudah lama berdiri di industri ini. The Signature, The Prime, The Marriage Story — semua sudah dikenal luas. Nama kami sendiri adalah jaminan kualitas,” kata Feramokz dengan yakin.

Soal tren pernikahan, menurutnya pada 2025 lebih mengedepankan sentuhan personal.“Wedding sekarang itu sangat subjektif. Pasangan ingin sesuatu yang mencerminkan diri mereka. Banyak yang memilih tema natural dengan warna hijau dan konsep outdoor feel meski di dalam ruangan. Yang penting bukan lagi kemegahan, tapi statement piece — seperti giant wedding cake atau detail dekorasi khas yang punya makna," ungkapnya.

Feramokz, Director of The Signature Event Planner mengatakan ini bukan sekadar pameran. “Kami ingin Giga Wedding Festival menjadi tonggak baru — bukan sekadar pameran, tapi ikon tahunan yang mempertemukan cinta, kreativitas, dan gaya hidup.”

Salah satu inovasi utama Giga Wedding Festival tahun ini adalah konsep 360° wedding journey. Artinya, festival ini tidak hanya berfokus pada hari-H pernikahan, tetapi juga mencakup seluruh perjalanan pasangan — mulai dari pre-wedding health check-up, sesi foto, hingga post-wedding honeymoon.

“Kami ingin pasangan merasakan pengalaman utuh. Ada travel agent untuk bulan madu, ada klinik seperti Prodia untuk pemeriksaan kesehatan pra-nikah. Semua vendor yang terlibat mewakili setiap tahap kehidupan pasangan,” jelas Feramokz.

Senada dengannya, Lisa Ngadio, Director of Sales & Marketing Grand Cityhall Medan, menegaskan Grand City Hall menjadi salah satu favorit lokasi karena berada di jantung Kota Medan.

“Grand Cityhall sudah diakui sebagai salah satu venue terbaik di Medan. Kami tidak hanya menawarkan tempat, tapi pengalaman yang elegan, lengkap dengan akomodasi dan hadiah menarik. Bahkan untuk pasangan yang booking langsung di festival ini, kami berikan grand prize eksklusif dan promo berlapis sampai tiga kali lipat,” ujarnya.

Lisa menambahkan, permintaan venue di Grand Cityhall tahun ini melonjak hingga 50 persen dibanding tahun sebelumnya. Ini jadi tanda kuat bahwa industri wedding telah pulih penuh pascapandemi. "Kita berharap 2026 juga lebih baik dari tahun ini," ucapnya.

Dari sisi bisnis, antusiasme industri wedding di tahun 2025 menunjukkan grafik positif. Menurut Reni Merian Mait, Director of The Marriage Story, target transaksi selama acara dipatok di angka Rp1 miliar per hari.

“Angka itu realistis melihat tingginya minat dan daya beli masyarakat. Sekarang, klien tak hanya mencari promo, tapi juga vendor terpercaya yang memberi pengalaman menyeluruh,” pungkasnya.