Saat teman sedang terpuruk, kita sering merasa ingin segera membantu, memberi semangat, atau bahkan menyemangati dengan kata-kata positif. Tapi niat baik saja tidak cukup. Salah langkah sedikit, kata-kata kita justru bisa terasa menyakitkan atau membuat teman merasa tidak dimengerti. Empati bukan soal berkata sesuatu yang “tepat”, tapi soal hadir dengan hati yang tulus.
Berempati itu seperti seni—ada kepekaan, perhatian, dan pengendalian diri di dalamnya. Bukan sekadar mendengarkan atau menasihati, tapi benar-benar menyentuh perasaan orang lain tanpa menggurui atau menghakimi.
Berikut enam cara sederhana tapi bermakna untuk menunjukkan empati saat teman sedang berada di titik terendah—tanpa membuat mereka merasa tersinggung atau tambah terpuruk.