Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi teman yang suka mengeluh (pexels.com/keira burton)
ilustrasi teman yang suka mengeluh (pexels.com/keira burton)

Menghadapi teman yang suka mengeluh memang bukan hal yang mudah. Keluhan mereka sering kali datang tanpa henti, mulai dari masalah pekerjaan, hubungan, hingga hal-hal kecil yang sebenarnya sepele. Meskipun kita ingin menjadi pendengar yang baik, keluhan yang terlalu sering bisa membuat energi kita terkuras dan suasana menjadi tidak nyaman. Situasi ini tentu bisa menguji kesabaran, terutama jika kamu merasa sulit memberikan respon yang tepat tanpa menyinggung perasaan mereka.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki caranya masing-masing dalam menghadapi tekanan hidup, dan mengeluh mungkin adalah salah satu pelarian mereka. Sebagai teman, peranmu bukan untuk membungkam mereka, tetapi mencari cara yang bijak agar percakapan tetap sehat dan tidak membebani.

Ada beberapa tips efektif untuk menghadapi teman yang suka mengeluh, apa saja?

1.Memberi contoh sikap positif

ilustrasi memberikan contoh positif kepada teman yang suka mengeluh (pexels.com/mikhail nilov)

Salah satu cara efektif menghadapi teman yang suka mengeluh adalah dengan memberi contoh sikap positif. Ketika mereka mulai mengeluhkan sesuatu, kamu bisa merespon dengan sudut pandang yang lebih optimis. Misalnya, saat mereka mengeluh tentang pekerjaan, cobalah berbagi pengalaman pribadi tentangmu menghadapi masalah serupa dengan solusi yang konstruktif.

Sikap ini tidak hanya mengubah suasana percakapan, tetapi juga dapat menginspirasi mereka untuk melihat sisi baik dari setiap situasi. Dengan menunjukkan bahwa fokus pada solusi lebih bermanfaat daripada terus-menerus mengeluh, kamu membantu mereka secara tidak langsung. Pendekatan ini jauh lebih efektif dibandingkan mengkritik, karena tindakan nyatamu menjadi contoh nyata yang bisa mereka tiru.

2.Menjadi pendengar yang kurang antusias

ilustrasi menjadi pendengar yang kurang antusias (pexels.com/RDNE Stock Project)

Menjadi pendengar yang kurang antusias selama sesi keluhan teman bisa menjadi cara halus untuk mengurangi kebiasaan mereka mengeluh. Jika biasanya kamu merespon dengan penuh perhatian atau simpati, cobalah mengurangi reaksi tersebut. Misalnya, jawab keluhan mereka dengan respons singkat seperti “Oh, begitu,” atau hanya anggukan kecil tanpa menunjukkan terlalu banyak emosi.

Ketika mereka merasa keluhan mereka tidak mendapatkan perhatian yang diharapkan, mereka mungkin mulai berpikir ulang untuk terus-menerus melakukannya. Pendekatan ini bukan berarti dirimu mengabaikan mereka sepenuhnya, melainkan memberikan sinyal bahwa energimu tidak selalu tersedia untuk memvalidasi keluhan yang berulang. Cara ini juga membantu menjaga batasan emosional agar tidak terlalu terkuras oleh energi negatif mereka.

3.Ganti tempat nongkrong untuk menghilangkan stress bersama

ilustrasi menghilangkan stres bersama (pexels.com/maksim goncharenok)

Jika temanmu sering mengeluh karena merasa stres, cobalah mengganti pola pertemuan dengan aktivitas yang lebih santai dan menyenangkan. Ajak mereka melakukan hal-hal yang bisa membantu mengalihkan perhatian dari masalah, seperti olahraga ringan, berjalan-jalan di taman, atau mencoba hobi baru bersama. Aktivitas semacam ini tidak hanya membantu mereka mengurangi stres, tetapi juga menciptakan suasana yang lebih positif selama waktu bersama.

Daripada sekadar mengobrol sambil ngopi, kamu bisa mengusulkan kegiatan seperti bermain board game atau menonton film komedi. Dengan cara ini, temanmu akan memiliki tempat untuk melampiaskan emosinya tanpa terus-menerus berfokus pada keluhan. Selain itu, kamu juga bisa membantu mereka menemukan cara yang lebih sehat untuk menghadapi tekanan hidup.

4.Jangan merasa harus mendengarkan keluhan mereka tanpa henti

ilustrasi menghindari percakapan berat (pexels.com/SHVETS production)

Penting untuk menyadari bahwa kamu tidak harus selalu menjadi tempat curhat bagi teman yang suka mengeluh. Mendengarkan keluhan mereka secara terus-menerus bisa melelahkan dan berdampak pada kesehatan mentalmu sendiri. Jika percakapan mulai terasa terlalu berat, jangan ragu untuk menetapkan batasan.

Kamu bisa dengan sopan mengalihkan pembicaraan atau mengatakan bahwa kamu butuh waktu untuk diri sendiri. Contohnya, ucapkan, “Aku mengerti perasaanmu, tapi mungkin kita bisa membicarakan hal lain yang lebih ringan.” Langkah ini bukan berarti kamu tidak peduli, melainkan menunjukkan bahwa keseimbangan dalam hubungan sangat penting. Dengan menetapkan batasan, kamu tidak hanya melindungi diri, tetapi juga memberi mereka ruang untuk memahami bahwa keluhan mereka tidak selalu bisa menjadi fokus utama.

5.Bersikap jujur

ilustrasi bersikap jujur (pexels.com/liza summer)

Terkadang, cara terbaik untuk menghadapi teman yang suka mengeluh adalah dengan jujur kepada mereka. Ungkapkan perasaanmu secara baik-baik, misalnya dengan mengatakan bahwa kebiasaan mereka mengeluh terus-menerus bisa terasa berat untuk didengar. Kamu bisa memulai dengan kalimat seperti, “Aku paham kamu sedang kesal, tapi aku merasa sering membahas hal negatif bisa melelahkan untuk kita berdua.”

Kejujuran seperti ini bukan bertujuan untuk menyakiti, tetapi untuk membantu mereka menyadari pola perilaku mereka. Selain itu, kamu bisa menawarkan solusi, seperti mendorong mereka untuk fokus pada hal-hal yang dapat diubah atau dikelola. Dengan komunikasi yang terbuka, hubunganmu dapat menjadi lebih sehat, sekaligus membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih reflektif.

Menghadapi teman yang suka mengeluh memang membutuhkan kesabaran dan pendekatan yang tepat. Ingatlah bahwa mendukung teman tidak berarti harus mengorbankan kesehatan mental diri sendiri. Dengan komunikasi yang terbuka dan penuh empati, kamu dapat menciptakan lingkungan pertemanan yang lebih positif dan saling mendukung.

Editorial Team