Tentu kamu akan setuju, kalau move on dari mantan itu tidak semudah yang diucapkan. Apalagi, untuk jalinan asmara yang telah bersama hingga bertahun-tahun. Banyak harapan yang telah dibuat berdua, namun harus direlakan begitu saja.
Untuk membantu proses move on, kamu perlu tahu dulu nih, beberapa kondisi yang bikin kamu rentan teringat dengan mantan. Dengan begitu, kamu akan bia menemukan solusi untuk keluar dari zona kenangan mantan. Kondisi yang seperti apa saja itu? Berikut ini ulasannya.
Kenangan bersama mantan pacar merupakan pemicu utama, yang membuatmu sulit move on. Tiba-tiba teringat momen indah yang pernah dilalui bersama mantan pacar. Kenangan yang tiba-tiba muncul tersebut, akan bikin kamu bersedih, meenyesalkan hubungan yang telah kandas.
Agar tidak terus dipenuhi rasa penyesalan, yuk mulai move on! Mulailah dengan menyingkirkan barang-barang kecil yang berisi kenangan dengan mantan. Misal kenangan fto bersama, hadiah ulang tahun, sepatu couple, playlist lagu. Mulai berfokus menata ulang hidup kamu, bak membuka lembaran baru yang belum pernah kamu bayangkan.
Tantangan move on dari mantan berikutya, berasal dari perasaan bersalah dari diri kamu sendiri. Mungkin, kamu masih kerap merasa bersalah dengan tindakan yang kamu lakukan yang membuat hubunganmu berhenti di tengah jalan. Atau, perasaan menyesal dengan keputusan yang kamu ambil.
Apapun alasan kamu putus dari mantan, cobalah untuk memaafkan diri sendiri. Sadari bahwa setiap orang ada kalanya melakukan kesalahan besar, yang merupakan bagian dari perjalanan hidup. Coba ambil kesimpulan, dari kejadian kandasnya hubunganmu, dengan begitu kamu akan memiliki tekad untuk menjadi lebih baik.
Dari lubuk hati yang paling dalam, apakah kamu masih membuka peluang untuk balikan dengan mantan? Jika jawabannya iya, pantas saja proses move on kamu terhambat. Secara sengaja membuka peluang untuk balikan dengan mantan, akan membuat kamu terjebak dalam rasa ketidakpastian.
Perasaan kecewa akan terus-menerus menyelimuti hati-harimu. Mulailah menerima fakta bahwa hubungan kamu telah berakhir, berhenti berharap pada ketidakpastian. Bisa jadi ini waktu yang tepat untuk kamu mengenal kembali diri sendiri, kejar tujuan yang sebelumnya kamu relakan demi hubungan.
Apapun alasan penyebab putus, perpisahan tetap terasa menyakitkan. Rasanya seperti kehilangan separuh hal pada diri sendiri. Apalagi sejak pacaran kamu terlalu bergantung secara emosional dengan mantan.
Alhasil, setelah memutuskan berpisah, kamu kerap merasa kesepian hingga tmerasa tidak mampu melanjutkan hidup tanpa ada mantan yang menemani. Meskipun berat, mulailah kembali membangun karakter mandiri dan kekuatan emosionalmu. Mulailah menyibukkan diri dengan rutinitas yang dapat meningkatkan rasa kepuasan pada diri sendiri, sehingga bisa membantumu melepas ketergantungan emosional dengan sang mantan.
Setelah putus bukan berarti status kalian berdua akan berubah menjadi bermusuhan, ya. Namun, saat menjalani proses move on, akan lebih baik untuk memutus komunikasi dengan mantan, untuk sementara waktu. Jika komunikasi masih berlanjut seperti biasa, akan berpotensi memunculkan harapan palsu.
Atau malah kamu kembali mempertanyakan status hubungan, yang jelas-jelas hubungan kamu dan mantan telah usai. Memutus komunikasi dengan mantan, memberimu kesempatan untuk menyembuhkan luka lama hingga waktunya menemukan dirimu versi yang berbeda. Dengan begitu, secara perlahan proses move on akan berjalan dengan baik.
Move on dari mantan, tidak bisa instan dilakukan, kamu membutuhkan waktu untuk memprosesnya. Proses move on bisa jadi lebih cepat, lambat atau malah gagal. Maka dari itu, penting untuk mengenali berbagai kondisi yang rentan membuat proses move on gagal, seperti ulasan di atas.