ilustrasi tampilan dating apps (pexels.com/cottonbro studio)
Faktanya, aplikasi dating terkadang dibuat dengan sistem gamifikasi, komersil, dan menggunakan algoritma tertentu. Awalnya mungkin orang-orang menggunakan dating apps untuk mencari pasangan atau memulai hubungan baru, tetapi semakin sering swipe, mulai muncul objektifikasi terhadap profil yang terlihat, seperti umur yang terlalu tua, terlalu pendek, terlalu flexing, selera musik yang jelek, dan berbagai justifikasi lainnya.
Hal seperti ini bisa membuat dating apps jadi tidak berguna karena semua profil akan terlihat jelek. Saat kamu bisa langsung swipe left, unmatch, atau sekadar mengabaikan orangnya, kamu justru bisa terjebak dalam kebiasaan buruk dan pola hubungan yang toksik. Kalau kamu merasakan hal-hal seperti ini, sebaiknya menjauh dulu dari hubungan percintaan dan bangun kembali tujuan yang ingin kamu cari.
Saat menggunakan dating apps, cobalah untuk menerapkan growing mindset. Kalau tidak berjalan sesuai harapan, kamu bisa mencoba bereksperimen sendiri dengan profil kamu. Apa yang bisa digali dari diri kamu agar terlihat lebih menarik? Dengan begitu, kamu juga bisa terhindar dari match yang tidak tepat.