4 Sebab Jangan Anggap Pasangan Satu-satunya yang Mengertimu

Dalam setiap relasi, dukungan cukup penting untuk memperkuat ikatan dan memelihara kebahagiaan. Punya pasangan yang bisa diajak curhat dan mampu memahamimu sangatlah menyenangkan.
Namun, terlalu mengandalkan dia sebagai sumber yang akan selalu memahami bisa jadi masalah nantinya. Oleh karena itu, akan dibahas lebih lanjut terkait sebabnya janganlah kamu menganggap pasangan sebagai satu-satunya orang yang mengertimu sepanjang waktu berikut ini.
1. Kamu bisa jadi ketergantungan berlebihan

Jaga keseimbangan emosionalmu dalam hubungan, janganlah menempatkan ekspektasi begitu besar pada pasangan yang pasti akan memahami kebutuhanmu. Ini tentu memberatkannya, sekaligus bikin kamu jadi ketergantungan.
Hal tersebut berpotensi menciptakan ketegangan, sebab gak setiap waktu pasangan bisa stabil kondisinya. Ketika dia sedang mengalami persoalan pribadi, suasananya sangat riuh, dan kamu terlalu menggantungkan segala hal ke pasangan, kalian bisa berkonflik besar.
Temukanlah juga sumber dukungan dari yang lainnya seperti teman, keluarga, atau rekan kerja terpercaya. Hubungan akan harmonis dan gak akan mengalami ketergantungan pada satu sosok yang sekarang jadi pasangan.
2.Biar dia juga bisa fokus pada prioritasnya juga

Meski menjalin relasi cinta, tak semestinya juga segala sesuatunya harus dibebankan pada pasangan. Ketika kamu beranggapan dialah satu-satunya yang bisa memahamimu, maka ke depannya perilakumu bisa mengganggu. Kamu jadi banyak menuntut dan kurang bertanggung jawab atas masalah pribadi.
Akibatnya, fokus prioritas pasangan bisa kacau. Mestinya bisa bekerja maksimal dengan tenang, tapi teralihkan terus karena kamu kerap mengomel ketika dia sibuk. Pahami situasinya juga, kalau lagi sibuk kerja, curhatlah ke sahabat, orang terdekat juga bisa mengerti apa yang sedang kamu rasakan.
3.Menurunkan kemampuanmu dalam mandiri mengelola emosi

Hanya dialah yang kamu anggap paling bisa mengertimu, maka ketika suatu saat pasangan sibuk, kamu akan hilang arah dan kepercayaan diri. Berbeda jika kamu yakin bahwa diri sendiri pun mampu mengerti, maka kemampuan mengelola emosimu kian meningkat.
Pasangan gak repot, kamu semakin mandiri dan dewasa, terampil mengelola emosi agar senantiasa stabil. Efeknya hubungan bisa bertahan lama dan menyenangkan dijalani. Maka, hilangkan anggapan itu, cobalah bangun pola pikir yang lebih luas dan positif.
Kamu masih bisa memahami diri dan tahu bagaimana mengatasi persoalan pribadi tanpa terus melibatkan pasangan. Atau, kamu pun masih bisa cerita ke teman dekat, dia juga pasti berusaha mengertimu karena sudah lama menjalin pertemanan.
4.Mendorong perkembangan diri dalam berbagai jenis relasi

Gak menyempitkan akan siapa yang bisa mengertimu, bakal mendorong perkembangan diri dalam membangun relasi positif. Ketika berinteraksi dengan orang lain selain pasangan seperti sahabat, teman komunitas, dan sebagainya, kamu bakal merasa gak kesepian.
Sering berkomunikasi dengan akrab, maka lama-lama juga bakal semakin mengenal. Kalau sudah mengenal dalam, tentu perlahan bisa memahamimu. Jadi, ketika pasangan lagi sibuk, kamu gak akan mengganggu karena orang sekitar juga mengertimu. Perasaanmu lega, pikiran rileks setelah curhat sama orang terpercaya yang mampu memahamimu, dan hubungan romansa berjalan baik.
Yuk, mulai perluas pergaulan untuk bisa dapat teman-teman terpercaya buat diajak curhat. Mereka yang mampu memahamimu dan bersedia memberi dukungan emosional secara tepat. Percaya ke pasangan memang perlu, tapi jangan jadikan dia satu-satunya orang yang kamu anggap bisa mengertimu sepanjang waktu. Ini untuk kebaikanmu dan bersama, supaya gak ada yang merasa berbeban berat nantinya.