Ilustrasi pomade (pexels.com/Castorly Stock)
Perlu diketahui bahwa pada umumnya, pomade terbagi menjadi dua jenis, yakni water-based (berbasis air) dan oil-based (berbasis minyak). Kedua jenis pomade tersebut memiliki keunikannya masing-masing, sehingga kamu perlu benar-benar mengetahui mana produk yang tepat untuk keseharianmu.
Pomade oil based umumnya terbuat dari beberapa jenis bahan. Contohnya seperti beeswax, minyak kelapa, minyak zaitun, hingga minyak almond. Pomade berbasis minyak diketahui tahan lama, namun lebih sulit untuk dicuci. Sementara pomade water-based merupakan produk yang mudah dicuci. Namun, jenis pomade ini tidak tahan lama dan cepat kering, sehingga memerlukan sedikit air untuk penataan ulang.
Sementara itu, bagi pria yang mulai mengalami penipisan rambut, penggunaan pomade juga dapat membuat efek kebotakan pada pria lebih mudah terlihat. Terutama jika seseorang menggunakan pomade untuk merapikan rambut ke belakang dan memperlihatkan garis rambut.
Maka dari itu, jika kamu memiliki garis rambut yang surut, menata rambut dengan cara tersebut tentunya dapat membuat dahimu terlihat lebih besar. Selain itu, penipisan rambut di sekitar pelipis dapat lebih mudah terlihat, apalagi jika penggunaan pomade memiliki tingkat kilau yang tinggi.
ilustrasi aplikasi Halodoc (Dok. Halodoc)
Nah, itulah penjelasan mengenai pertanyaan apakah pomade dapat menyebabkan kerontokan rambut atau tidak. Faktanya, penggunaan pomade sebenarnya tidak menyebabkan rambut rontok.
Sebab, rambut rontok pada pria dapat terjadi karena pemicu yang berbeda, salah satunya seperti pola kebotakan rambut yang dipicu oleh kombinasi faktor genetik dan hormonal.
Jika saat ini kamu bingung untuk memilih produk penata rambut yang tepat dan aman, segeralah diskusikan dengan dokter. Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa tanya dokter spesialis untuk meminta saran medis yang tepat. Lewat fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!