Yuk Kenal Lebih Dekat dengan Baby Gang, Rapper Kembar asal Medan

Vio membuka percakapan, ia berujar, sejak duduk di bangku SMA mereka sudah membuat konten video. Berawal dari konten video komedi di Indovigram.

"Sejak SMA sudah membuat konten, awalnya kita buat video komedi, Indovigram, lalu mulai ke make-up, suka cover lagu luar hingga ke rap, terus ke musik dan sekarang campur ke fashion juga," ucap Vio.

"Oh iya di Baby Gang ada kita berdua. Gue Violin, biasa dikenal kalo di Instagram sebagai @queenviolinn, biasa dipanggil Olin. Kalau gue @queenviolia, biasa di panggil Vio," ucap mereka bersamaan.

Kata Olin, nama Baby Gang sengaja dipilih untuk menginterpretasi sisi pemalu dan ekspresif dari mereka. "Baby itu shy sisi pemalu dan gang nya itu lebih ekpresif," cerita Olin. 

Hingga suatu ketika video mereka di-repost oleh Indozone. Melalui video yang direpost itu, tepat pada 2017, lagu pertama yang dibuat mengantarkan mereka ke panggung acara Hitam Putih. Kala itu, mereka membawakan lagu berjudul Petty.

"Tim Hitam Putih menghubungi lewat Instagram dan kita senang kayak gak percaya gitu kan. Berawal ketika kita direpost Indozone, lewat lagu pertama berjudul Petty. Itu pertama kali mengisi acara besar, gak nyangka untuk pengalaman itu," kenang dua perempuan kelahiran tahun 2000 itu.

Saat IDN Times bertanya terkait kegiatan yang sedang dilakukan saat ini. Olin menjawab, mereka sedang sibuk kuliah sambil membuat single terbaru. Keduanya merupakan mahasiswi di Telkom University Bandung dengan mengambil jurusan fashion design.

Selain ingin berkarya lebih besar dalam dunia musik. Mereka juga ingin punya brand clothing sendiri. "Sekarang lagi buat single terbaru, soon," ujar Olin sambil tertawa.

Soal konsisten dalam berkarya, Violin dan Viola tak perlu diragukan lagi. Terhitung sejak 2017, mereka sudah merilis 5 lagu yaitu Petty, Fresh, Gudah Lyfe, Sick dan Gifted. "Konsisten itu kita jaga, minimal harus ada dalam setahun," ujar Olin.

Olin juga bercerita, bisa kerja bersama kembaran ia merasakan banyak nilai tambahan. Apalagi, mereka memiliki satu selera dan passion yang sama. Tak hanya itu, bahkan pemikiran juga sama. Vio akan sigap membantu Olin jika sewaktu-waktu ada yang kurang dan sebaliknya. 

Bagi mereka, memiliki selera yang berbeda di Kota Medan cukup sulit. Tak hanya lingkungan, awalnya, orangtua mereka juga tak memberi dukungan. Tapi dengan konsisten, kini mereka mendapat dukungan dari semua keluarga, terutama orangtua.

"Diawal itu dibilang apa nih, kalian buat lagu yang bermelodi. Kalau kayak gini cepat banget gak ngerti. Tapi sekarang baru dukung semua. Being different, me personally being different is better daripada being basic. Kalau nunggu orang lain untuk mulai, kapan lagi? Jangan nunggu orang lain memulai sesuatu, kita harus mulai duluan," tutur Olin.

"Kalau kita dengarin apa kata orang lain terus terusan, kapan kita bahagianya? Masa muda sekali cuy, kalau kita percaya diri, pasti orang lain melihat ya oke," sambungnya.

Viola dan Violin mengatakan sulit untuk memilih dua dari lima lagu yang dirilis mereka. Katanya, mereka selalu punya alasan untuk menulis semua lagu. Violin memilih Petty dan Fresh sedangkan kembarnya Vio memilih lagu Gifted dan Petty. 

"Kita selalu punya alasan untuk menulis semua lagu, the real time story. Tapi kalau disuruh pilih, aku Petty dan Fresh. Petty itu menggambarkan sebagus apapun yang kamu buat, bakal ada aja orang yang akan ngejatuhin. Sedangkan Fresh, live your life, hidup cuma sekali cuy. Nikmatin hidup lu," ujar Olin.

"Gifted itu, lu harus realise sebenarnya lu itu gifted untuk diri sendiri, or for your mom and friend like that. Petty, itu pesannya don't give up," tambah Vio.