Merantau untuk menuntut ilmu adalah sebuah lompatan besar, sebuah perjalanan heroik yang akan membentuk dirimu. Namun, mari kita jujur sejenak. Di balik euforia menjadi anak rantau, ada segudang kecemasan yang mungkin sedang kau rasakan.
Pindah ke kota baru, apalagi kota dengan reputasi sekuat Medan, bukan sekadar ganti alamat. Ini adalah proses adaptasi total yang akan menguji mental, dompet, dan kemampuan sosialmu. Banyak mahasiswa perantau, terutama di tahun pertama, mengalami apa yang disebut culture shock, keterkejutan budaya yang bisa datang dari perbedaan bahasa, kebiasaan, hingga tekanan akademik dan finansial.
Tantangan ini nyata dan jika tidak dihadapi dengan strategi yang tepat, bisa mengganggu fokus kuliah dan membuatmu merasa terasing. Tapi tenang, jangan cepat kali pening! Anggap saja artikel ini sebagai "contekan" dari seniormu yang sudah lebih dulu merasakan asam garam kehidupan mahasiswa di Medan.
Bertahan hidup dan bahkan berjaya di kota ini bukanlah soal keberuntungan, melainkan soal strategi. Rangkuman 5 jurus pamungkas ini akan membantumu menavigasi segala tantangan, mulai dari mengatur duit bulanan yang pas-pasan hingga memahami "cakap anak Medan" yang kadang bikin kening berkerut.
Siap-siap catat, weh! Ini dia contekan wajib biar kau nggak cuma jadi mahasiswa, tapi jadi 'Anak Medan' sejati!