Di tengah persaingan bisnis digital yang makin ketat, kepercayaan konsumen jadi komoditas paling mahal. Salah satu cara paling jujur untuk membangun kepercayaan itu adalah melalui testimoni. Testimoni bukan cuma sekadar kata-kata manis dari pelanggan lama, tapi bisa berubah jadi amunisi branding yang ampuh. Dengan strategi yang tepat, testimoni bisa membuat citra produk atau jasa terasa lebih otentik dan meyakinkan, tanpa perlu kesan terlalu “jualan”.
Sayangnya, banyak brand yang belum memaksimalkan potensi testimoni. Mereka hanya menaruhnya di pojok website atau menaruhnya seadanya di feed media sosial. Padahal, testimoni bisa diolah jadi konten yang menginspirasi, emosional, bahkan viral.
Artikel ini akan membahas strategi konkret untuk mengubah testimoni pelanggan menjadi konten branding yang powerful dan tetap relevan untuk berbagai platform.