Serunya Nonton Film Sleep Call di Medan, Relate dengan Anak Muda

02 Sep 2023, 22:08 WIB

Daniel Irawan, kritikus film di Medan yang ikut nonton film sleep call (IDN Times/Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - IDN Pictures kembali hadir dengan karya terbarunya berjudul Sleep Call. Kali ini hadir special sreening Medan di Cinepolis Plaza Medan Fair, Sabtu (2/8/2023).

Film ini merupakan arahan dari Fajar Nugros yang dibintangi oleh Laura Basuki, Juan Bio One, Bront Palarae, Della Dartyan, Rachel Vennya dan segelintir aktor ternama lainnya. Film Sleep Call telah beberapa kali viral di media sosial dan menjadi trending topic di X.

Film ber-genre suspense thriller ini sebenarnya dijadwalkan akan dapat disaksikan oleh masyarakat Indonesia di bioskop mulai tanggal 7 September 2023. Namun, masyarakat Medan beruntung mendapat kesempatan lebih dulu untuk menonton.

Penonton Medan berkesempatan menonton film Sleep Call di Cinepolis Plaza Medan Fair pada tanggal 2 September 2023. Pemutaran dilakukan pada jam 15.00 WIB.

1. Film ini terinspirasi dari fenomena orang-orang yang sibuk berkomunikasi lewat gawai mereka di tempat umum

Suasana penonton Sleep Call di CGV PLaza Medan Fair (IDN Times/Indah Permata Sari)

Sebelumnya, sudah dilakukan beberapa kali Special Screening di Jakarta yang mendapat sambutan meriah dari penonton film Indonesia.

Razak Syarif mengatakan di X kalau film ini adalah, thriller yang sangat stylish. Siapapun akan dengan mudah terhipnotis dengan visualnya. Sedangkan Kincir menulis pujian buat pemeran utama, Laura Basuki memang tampak tampil sangat totalitas dalam memerankan sosok Dina.

Fajar Nugros, Head of IDN Pictures & Sutradara Sleep Call menjelaskan, film ini terinspirasi dari fenomena orang-orang yang sibuk berkomunikasi lewat gawai mereka di tempat umum.

“Saya pun membaca mengenai fenomena sleep call yang marak terjadi di kalangan anak muda Indonesia," kata Fajar.

2. Menambah ragam film bertemakan kesehatan mental di industri film Indonesia tahun ini

poster film Sleep Call (dok. IDN Pictures/Sleep Call)

Bergenre suspense thriller, film Sleep Call diharapkan dapat menangkap fenomena terkini ini secara akurat melalui media audio visual serta menambah ragam film bertemakan kesehatan mental di industri film Indonesia tahun ini.

Film Sleep Call mengangkat cerita tentang Dinyang pernah bersinar sebagai seorang pramugari, kini terjerumus dalam dunia gelap perusahaan pinjaman online ilegal untuk melunasi utang yang menghantuinya. Di tengah kesepian dan beratnya beban hutang, Dina menemukan sedikit cahaya dalam kegelapan melalui "Sleep Call" di sebuah aplikasi kencan.

Namun, kegelapan mulai memadamkan percikan cahaya itu ketika Dina terjebak dalam belitan hubungan adiktif bersama Rama, sosok asing yang mempesona namun penuh teka-teki, yang ia temui dari aplikasi tersebut.

Semakin Dina terlibat, semakin ia menyadari bahwa cintanya kepada Rama justru membawa hidupnya ke sebuah situasi yang rumit. Dan ketika keadaan sudah tak terkendali, ada nyawa yang terenggut dan misteri yang tertinggal.

3. Kritikus Film di Medan mengakui fenomena film sleep call menjadi satu paduan unik

Daniel Irawan, kritikus film di Medan yang ikut nonton film sleep call (IDN Times/Indah Permata Sari)

Menurut Daniel Irawan sebagai Kritikus Film mengatakan film ini unik karena membawa genre yang jarang ditayangkan di Indonesia, terkhusus thriller. Selama ini, baginya tidak banyak film thriller di Indonesia yang membuat suatu cuplikan logis yang banyak unsur lain.

Seperti adanya erotisme, psikologis yang membahas soal hubungan ke masyarakat tekrkait pinjol, dan fenomena sleep call yang menjadi satu paduan unik.

"Akhir-akhir ini memang IDN menjadi sutradara yang memiliki visi, yang paling aku suka dari sleep call adalah di tengah-tengahnya penampilan Laura Basuki yang luar biasa,” tambahnya.

Selain itu juga, hadirnya komentar sosial yang saat ini soal pinjol. Kemudian hubungan di dunia maya, dan di dunia nyata. “Jadi, relationship dan struggle class social dan dia punya komentar sosial soal class,” tuturnya.

Lewat film ini, dia berharap pra sineas lebih berani lagi seperti IDN Picture untuk mengambil genre selain drama, horor, ataupun komedian.

“Kalau bisa ada yang mendukung kita untuk investor yang di belakang, yang punya PH (production house) mendukung sineas-sineas agar berani lebih berbeda,” pungkasnya.