ilustrasi sosial media (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)
Punya second account bisa bawa pengaruh positif, tapi juga ada tantangan yang perlu diperhatikan. Di satu sisi, akun tambahan bisa bantu mengurangi rasa bersaing soal likes dan followers, karena lingkaran pengikutnya lebih kecil dan fokus. Ini bikin pengguna merasa lebih bebas dan gak tertekan harus tampil sempurna.
Selain itu, dari sisi privasi, akun kedua bikin kita lebih tenang karena bisa mengatur siapa saja yang boleh lihat postingan. Tapi, bukan berarti semuanya enak. Punya banyak akun juga bisa bikin capek secara mental. Bayangin harus buka 2 akun, cek notifikasi dari 2 tempat, atau balesin DM dari 2 komunitas, bisa ribet dan bikin kecapean kalau gak dikontrol.
Makanya, penting banget buat punya batasan yang jelas. Tentuin masing-masing akun itu gunanya buat apa. Jangan campur aduk urusan kerja di akun yang niatnya buat hiburan. Selain itu, batasi waktu kamu main di akun-akun itu. Kalau bisa, atur timer atau notifikasi supaya kamu gak tenggelam terlalu lama.
Gak kalah penting, pastikan kamu aman. Gunakan password yang kuat dan aktifin verifikasi 2 langkah biar gak gampang diretas. Dan yang paling penting, jujur sama diri sendiri. Kalau kamu mulai ngerasa stres, bingung, atau capek karena terlalu banyak akun, mungkin saatnya evaluasi lagi, mana yang masih bikin kamu bahagia dan mana yang justru bikin beban.
Akun kedua itu sebenarnya cuma alat, bisa berguna banget kalau kamu tahu cara makainya. Mau buat jaga privasi, cari tempat nyaman, atau sekadar ekspresikan diri tanpa beban, semua sah-sah saja. Tapi tetap perlu dipakai dengan sadar biar gak jadi bumerang. Sekarang coba pikirin, akun mana yang benar-benar kamu butuh, dan akun mana yang sudah waktunya ditinggal?