Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Sujud (ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ismail)

Medan, IDN Times- Beribadah harus dijalankan khusyu'. Artinya dengan fokus. Namun tak dipungkiri terkadang dalam beribadah sering kali kehilangan fokus. 

Bahkan saat gak fokus terkadang bisa lupa jumlah rakaat ini. Maka, Nabi Muhammad SAW menganjurkan melakukan sujud sahwi. 

“Bila seseorang salat, setelah dua rakaat ia berdiri, kalau berdirinya belum sempurna hendaklah ia duduk (untuk tasyahud), tetapi bila sudah berdiri sempurna, janganlah duduk (untuk tasyahud), kemudian sujud sahwi dua kali (sebelum salam)” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Nah, apa saja alasan melakukan sujud sahwi dan bagaimana caranya?

1. Alasan melakukan sujud sahwi

ilustrasi orang sujud (pexels.com/Alena Darmel)

Dikutip dari website resmi Muhammadiyah, Ibnu Mas’ud meriwayatkan Nabi Muhammad SAW pernah lupa rakat salat hingga lebih. Kemudian ditanya, “apakah salatnya ditambah?” Nabi bersabda: “apa yang terjadi?” Para sahabat menjawab: “Engkau telah salat lima rakaat,” kemudian Nabi sujud dua kali setelah salam (HR. Al Jamaah).

Dalam Fatwa Tarjih yang terdapat di buku Tanya Jawab Agama jilid V, ada beberapa hal yang membuat sujud sahwi dilakukan. Yakni pertama ragu-ragu, baik mengenai jumlah rakaat maupun kaifiyat yang lain (ruku’, sujud, tasyahud). Selain itu adalah lupa seperti kelebihan rakaat, belum mengerjakan kaifiyat salat dan kekurangan rakaat. Nah, jika kurang harus ditambah. 

2. Kapan saja Sujud Sahwi dilakukan?

Editorial Team

Tonton lebih seru di