Samurai 8: Hacimaruden awalnya ingin bisa sukses seperti serial ninja Naruto atau Samurai X. Namun kenyataannya, serial manga ini gagal memenuhi ekspektasi.
Akibatnya serial karya Masashi Kishimoto ini diselesaikan dalam waktu singkat, alias dipangkas. Kenapa Samurai 8 gak sesukses Naruto yang juga merupakan karya Kishimoto? Keep scrolling!
Kalau kamu pernah menonton atau membaca Bakuman, pasti kamu mengerti seberapa pentingnya editor dalam sebuah serial Shonen Jump. Nah serial Samurai 8 ini punya pendekatan yang cukup spesial.
Mungkin karena kepopuleran dari Naruto dan sudah terbukti berkompetennya Masashi Kishimoto membuat Shonen Jump lebih membebaskan Kishimoto dalam membuat Samurai 8.
Kata sang editor, dia tidak terlalu mengekang Kishimoto dalam serial ini, yang mana bukan hal yang bagus karena peran editor sangat penting untuk sebuah manga.
Kalau kamu tidak tahu, di era Naruto dulu editor Kishimoto memang lebih tegas. Nama karakter Gaara dan Zabuza saja datang dari sang editor.
Manga dengan gambar yang bagus tidak serta merta membuat manga tersebut menjadi populer.
Bukannya saya bilang gambarnya Koyoharu Gotouge jelek, tapi Kimetsu no Yaiba punya gambar yang "khas" namun terbukti sangat populer.
Nah Samurai 8 ini saya akui punya gambar yang sangat artistik di setiap panelnya dengan detail latar yang kebanyakan latar luas.
Masalahnya, bagi sebagian orang termasuk saya, gambar manga yang terlalu detail ini membuat pusing saat membacanya. Tentu saja hal ini membuat beberapa orang tidak nyaman.
Kishimoto dan Akira Okubo yang menggambar manga ini sepertinya sangat semangat ingin menunjukan kemampuannya sehingga di semua chapter hampir selalu ada gambar detail seperti ini.
Manga Naruto memang dikenal sebagai manga yang memperhatikan detail latar juga, tapi tidak sebanyak Samurai 8.
Samurai 8 punya plot dan konsep yang kurang lebih sama seperti kisah di Naruto.
Kisahnya tentang seorang anak yang lemah, ingin menjadi hebat dan kuat tapi kondisinya tidak memungkinkan.
Ternyata di dalam tubuhnya ada kekuatan hebat yang membuatnya bisa menjadi kuat dan petualangannya dimulai.
Di cerita-cerita Shonen memang hal ini normal, masalahnya polanya terlalu mirip dengan Naruto.
Ketika manganya rilis, para penggemar sangat hype dengan serial ini. Bagaimana tidak, akhirnya kita bisa melihat Masashi Kishimoto membuat manga lagi yang sebelumnya selesai di Naruto.
Ekspektasi tinggi ini yang justru bisa menjadi pedang bermata dua, karena jika hasilnya tak seseru Naruto maka para penggemar bisa langsung kecewa.
Terbukti sekarang penjualan dan popularitas manga Samurai 8: Hachimaruden sangat rendah sampai harus dikapak oleh Shonen Jump.
Nah kalau menurutmu, apa yang kurang dari serial ini?
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di Duniaku.com dengan judul Analisis Kenapa Samurai 8 Tidak Sesukses dan Sepopuler Naruto?