Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250726-WA0106.jpg
Nobar dan Talkshow Film Lyora di Delipark XXI Kota Medan, Sabtu (26/7/2025) (IDN Times/Doni Hermawan)

Intinya sih...

  • Film Lyora: Penantian Buah Hati mengisahkan perjuangan Meutya dan Fajrie dalam program kehamilan, dengan special screening dan talkshow yang menampilkan cerita dari dr. Ivan Rizal Sini dan aktris Chintya Lamusu.

  • Cyntia Lamusu berbagi pengalaman sebagai pejuang garis dua, menekankan pentingnya dukungan sosial untuk pasangan yang mengalami kesulitan penyakit turunan, serta penjelasan dari dr. Ivan Rizal tentang kesulitan penyakit turunan.

  • Film ini telah melakukan roadshow ke beberapa kota di Indonesia sebelum rilis di seluruh bioskop pada 7 Agustus 2025, dengan tujuan membagikan cerita perjuangan kepada para penonton yang memiliki kisah serupa.

Medan, IDN Times- Nonton bareng Film Lyora: Penantian Buah Hati digelar di Delipark XXI Medan, Sabtu (26/7/2025). Film yang pertama kali diputar di Kota Medan ini menginspirasi para pejuang garis dua. Rencananya akan diputar perdana di bioskop seluruh Indonesia pada 7 Agustus,

Terlihat para penonton yang juga pejuang garis dua meramaikan nobar film yang mengisahkan kisah nyata Meutya Hafid bersama suaminya yang mendambakan keturunan lewat program. Haru mewarnai pemutaran film ini. Beberapa tampak menyeka air matanya. Film ini mampu merepresentasikan tentang perjuangan para pejuang garis dua dengan empatik. Film ini secara dekat mengangkat perspektif perempuan dan pasangandalam perjuangan memiliki anak.

“Banyak sekali pengalaman perempuan di Indonesia, yang datang dan menyaksikan film ini, mengalami hal sama. Perempuan itu sering banget merasa diomongin kalau tidak punya anak. Dalam keluarga, kalau tidak punya anak, pasti perempuan dulu yangdiomongin dan disalahkan. Untuk itu, film ini hadir sebagai teman dan penyemangat daripara pejuang garis dua,” ujar produser film Lyora: Penantian Buah Hati Virgie Baker seusai penayangan film.

1. Dimeriahkan talkshow

Nobar dan Talkshow Film Lyora di Delipark XXI Kota Medan, Sabtu (26/7/2025) (IDN Times/Doni Hermawan)

Film Lyora: Penantian Buah Hati mengisahkan Meutya (Marsha Timothy), seorang wanita karir dengan segala kesibukannya, berusaha untuk memiliki keturunan di usianya yang sudah tidak lagi muda. Bersama suaminya, Fajrie (Darius Sinathrya), mereka menjalani berbagai program kehamilan, salah satunya bayi tabung. Dalam perjalanannya mengikuti program tersebut, Meutya dan Fajrie menghadapi lika-liku hidup penuh kegagalan dan rasa kehilangan yang mendalam, namun tidak pernah pupus dari perjuangan dan pengharapan.

Film Lyora: Penantian Buah Hati disutradarai Pritagita Arianegara, diproduseri oleh VirgieBaker, Robert Ronny, dan Pandu Birantoro, serta produser eksekutif Januar R. Kusuma dan Andi Boediman.

Selain kegiatan special screening, digelar juga talkshow bersama  Dr. dr. Ivan Rizal Sini, SpOG FRANZCOG MMIS. Ia menunjukkan angka invertilitas yang meningkat.

"Data menunjukkan bahwa angka invertilitas itu meningkat jadi 1 dari 6 pasangan. Jadi memang angka kesulitan penyakit turunan itu memang di seluruh dunia sama. Sekitar 45 persen permasalahan dari pria, 45 persen dari perempuan, sekitar 10 persen itu mix yang kita kadang-kadang nggak tahu penyebabnya," bebernya.

2. Cyntia Lamusu ceritakan perjuangannya dalam program bayi tabung

Nobar dan Talkshow Film Lyora di Delipark XXI Kota Medan, Sabtu (26/7/2025) (IDN Times/Doni Hermawan)

Menurutnya Film Lyora: Penantian Buah Hati ini bukan hanya untuk pasangan yang mengalami kesulitan penyakit turunan. Namun bagaimana pasangan itu harus disupport oleh social system-nya.

"Orang tuanya, teman-temannya, dan semua itu bukan hanya memberikan vibe yang kadang-kadang kita melihatnya kesan menyemangati. Tapi sebenarnya justru kita memberikan semangat negatif kepada orang. Dan itu sebenarnya membantu juga untuk, oh saya punya teman yang memang lagi susah, yaudah jangan kita omongin begitu," tambahnya.

Soal masalah keturunan yang sering kali menyalahkan kaum perempuan, dr Ivan Rizal mengatakan, sekarang masyarakat semakin teredukasi. Jadi dengan adanya informasi seperti film ini ya, orang tahu bahwa masalah sebenarnya itu memang terjadi pada banyak pasangan. Bukan hanya pada perempuan saja, tapi pria juga. "Dan support itu sangat diperlukan dari si suami. Jadi pentingnya untuk berobat itu untuk melihat dari perspektif pasangan. Jadi dalam hal ini sangat penting untuk melibatkan prianya, libatkanlah keluarganya," bebernya.

Turut hadir dalam kesempatanitu aktris Chintya Lamusu yang turut membagikan kisahnya sebagai pejuang garis dua. Menurutnya harapan selalu ada,.

“Selalu ada harapan. Saya merasa terwakili oleh Meutya dan Fajrie di film ini. Sama seperti mereka, saya juga punya jalan yang panjang untuk memiliki anak. Film ini digarap dengan penuh empati untuk menyentuh hati penontonnya,” kata Chintya Lamusu.

Menurut data WHO, diperkirakan sekitar 15 persen pasangan di seluruh dunia mengalami infertilitas. Diperkirakan, ada sekitar 20 persen penduduk Indonesia mengalami gangguan infertilitas.

3. Sebelumnya roadshow juga digelar di berbagai kota

Nobar dan Talkshow Film Lyora di Delipark XXI Kota Medan, Sabtu (26/7/2025) (IDN Times/Doni Hermawan)

Selain ke Medan, film telah melakukan roadshow ke Solo, Makassar, Jakarta, dan akan melanjutkan perjalanan special screening ke Surabaya (29 Juli), Bandung(1 Agustus), Bekasi (2 Agustus), dan Tangerang (5 Agustus), sebelum rilis di seluruh bioskopIndonesia pada 7 Agustus 2025.

“Ini adalah momen yang tepat filmnya bisa bertemu secara intim dengan para penontonnya.Karena selain menonton, kami juga bisa berbagi cerita perjuangan dengan para penontonyang memiliki kisah yang sama dengan Meutya dan Fajrie. Kisah yang dibagikan oleh parapejuang garis dua di Makassar ini memiliki arti lebih yang mendalam untuk film ini,” tambah sutradara Lyora: Penantian Buah Hati Pritagita Arianegara.

Editorial Team