Ngidam Tiba-tiba di Tengah Malam, Apa yang Sebenarnya Tubuh Kita Mau? 

Salah satu penyebab utama ngidam di tengah malam adalah pola makan yang gak teratur. Kalau kamu sering melewatkan sarapan atau makan siang dengan porsi kecil, kemungkinan besar tubuh akan menuntut 'bayar utang' di malam hari. Ini terjadi karena tubuh kekurangan energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk beraktivitas.

Selain itu, asupan karbohidrat sederhana yang berlebihan juga bisa bikin gula darah naik turun dengan cepat. Akibatnya, tubuh merasa butuh energi instan dalam bentuk makanan manis atau berlemak. Solusinya, coba deh perbaiki pola makan dengan memastikan asupan serat, protein, dan lemak sehat terpenuhi sepanjang hari.

Ngidam mendadak gak selalu soal perut, kadang itu sinyal dari pikiran yang lagi butuh pelampiasan. Stres, bosan, atau bahkan rasa kesepian bisa bikin kita nyari makanan sebagai pelipur lara. Makanan manis dan berlemak sering jadi pilihan karena bisa merangsang produksi dopamin, hormon yang bikin kita merasa lebih baik.

Namun, mengandalkan makanan buat mengatasi emosi bukan solusi yang sehat dalam jangka panjang. Coba alihkan ke kegiatan lain seperti olahraga ringan, menulis jurnal, atau ngobrol dengan teman. Menyadari apa yang sebenarnya kita butuhkan bisa bantu kurangi craving yang gak perlu.

Percaya gak kalau pola tidur berantakan bisa bikin kamu ngidam makanan tinggi kalori? Saat kita kurang tidur, hormon ghrelin (yang bikin lapar) meningkat, sementara leptin (yang bikin kenyang) menurun. Akibatnya, tubuh merasa terus-menerus lapar, bahkan saat sebenarnya gak butuh makan.

Selain itu, siklus menstruasi pada perempuan juga memengaruhi pola ngidam. Menjelang menstruasi, hormon progesteron dan estrogen yang fluktuatif bisa bikin kita ngidam makanan manis atau asin. Solusinya, coba perbaiki pola tidur dan perhatikan perubahan hormon agar bisa mengantisipasi craving sebelum muncul.

Ngidam di tengah malam bukan hal yang aneh, tapi penting buat kita memahami apa yang sebenarnya tubuh inginkan. Entah itu karena pola makan yang gak seimbang, faktor emosional, atau gangguan hormon, mendengarkan tubuh dengan lebih baik bisa bantu kita ambil keputusan yang lebih sehat.