Model Termuda di MFF Tampil dengan Desain Modern Tradisional
Medan, IDN Times - Medan Fashion Festival (MFF) 2022 yang digelar oleh Pemerintah Kota Medan berhasil melahirkan karya para desainer lokal ditampilkan secara memukau dan mempesona.
Menariknya, salah satu model yang tampil dengan hasil karya desainer andal kota Medan tampak memukau berbalut kebaya modern dari desainer Yenti Lim. Adalah Petra Zoe Khoman yang merupakan jebolan Putri Anak Indonesia 2021 itu tampak anggun dengan balutan batik bernuansa pink.
Sebagai salah satu model termuda malam itu, Petra sangat senang dan berterima kasih bisa menjadi bagian dari Medan Fashion Festival.
"Bergabung di Medan Fashion Festival pertama di Medan yang didukung langsung Ibu Wali Kota, Ibu Kahiyang, dan diselenggarakan oleh Gemilang Anak Indonesia, Miss Kiki. Hal ini sebuah kebanggaan besar buat saya, apalagi saya yang masih tergolong sangat junior dan masih harus banyak belajar lagi," ujar Petra.
Petra diundang langsung sebagai model oleh desainer kebaya ternama di Medan yakni Yenti Lim. Ia tampil dengan kebaya modern berbalut batik.
"Saya diundang oleh designer yang tidak asing lagi di Medan Ibu Yuni Pohan, dengan tema fashion yang dipakai adalah kebaya modern. Ini pakaian tradisional kebaya Indonesia dan dengan balutan sarung Batik berwarna coklat pink, dengan sentuhan modern dekorasi kawat dan manik-manik yang unik," jelasnya.
1. Baju desain spesial yang dikenakan Petra di ajang Grand Final Putri Anak Indonesia 2021
Baju tersebut merupakan desain spesial yang dikenakan Petra dalam ajang Grand Final Putri Anak Indonesia pada tahun 2021. Baju ini merupakan baju andalan Petra.
"Baju tersebut adalah pilihan desain special Ibu Yenti Lim untuk Petra dalam Grand Final Puteri Anak Indonesia 2022. Baju tersebut melambangkan kecintaan Petra sebagai Anak Indonesia dengan sentuhan anak. berwarna pink dan silver dan rajutan lambang mahkota sebagai Puteri Anak Indonesia 2021," kata remaja usia 13 tahun tersebut.
2. Ada makna setiap balutan baju Petra
Sementara itu, baju Petra memiliki makna setiap balutannya. Terinspirasi dari keindahan warna dan bunga serta mahkota, dan memaknai seorang puteri.
Secara detail, tampak ada payet pada punggung gown yang mengartikan anak berprestasi yang disertai detail batik dan ekor yang menjuntai panjang layaknya merak. Ini melambangkan prestasi gemilang serta ornamen kristal swaroskie dan detail bunga di bagian depan yang menjadi simbol bunga bangsa (pahlawan bangsa).
Dengan memakai gown ini diharapkan, dapat senantiasa menginspirasi anak anak Indonesia untuk meraih mimpinya dan dapat berprestasi dalam bidang apapun demi nama harum Kota, Provinsi dan Indonesia.
3. Kebaya batik ini melambangkan kasih sayang dan kecintaan kepada ibu di seluruh Indonesia
Event ini diselenggarakan tepat pada Hari Ibu pada tanggal 22 Desember. Petra mengakui sangat bangga bisa menggunakan pakaian wanita tradisional Indonesia Kebaya dan batik yang melambangkan kasih sayang dan kecintaan kepada Ibu di seluruh Indonesia.
"Petra berharap bisa terus memeriahkan setiap acara fashion di Medan. Semoga industri fashion dan event di Medan semakin maju dan sukses," kata Petra yang didampingi oleh ibunya.
