gejala influenza dan GERD semakin buruk di musim hujan (pexels.com/Khoa Võ)
Virus dapat bertahan dan bahkan berproduksi lebih efektif dalam temperatur dingin sehingga lebih mempercepat penyebarannya. Terutama, dalam temperatur dingin sistem daya tahan tubuh menurun dan karenanya lebih mudah terserang virus, dilansir MedicalNewsToday. Jadi, kamu paham kan mengapa virus influenza lebih mudah menyerang tubuh manusia saat temperatur dingin di musim dingin dan musim hujan?
Namun, tidak hanya penyakit influenza yang semakin buruk saat temperatur udara dingin. Sebab, kamu yang menderita penyakit GERD juga akan mengalami kondisi heartburn yang lebih dari biasanya saat temperatur udara dingin akibat refluks asam.
Alasannya, kebanyakan orang kurang aktif saat udara dingin sehingga lebih banyak tiduran di kasur atau sofa, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya refluks asam. Terlebih, dalam kondisi dingin sering dibarengi makanan kaya kalori, makanan pedas, coklat dan kafein. Makanan-makanan pemicu heartburn ini akan melemahkan katup antara lambung dan kerongkongan sehingga menyebabkan refluks, dilansir Carrol County Digestive Disease Center.
Selain itu, rendahnya eksposur terhadap sinar matahari pada musim-musim tanpa matahari tentu akan berdampak terhadap rendahnya produksi vitamin D dalam tubuh, sebab vitamin D diproduksi dalam tubuh secara alami saat kulit terpapar sinar matahari. Kadar vitamin D yang rendah dapat menyebabkan relaksasi sfingter esofagus, sehingga memungkinkan asam masuk ke kerongkongan, dilansir PharmEasy.
Dampaknya, dengan refluks asam yang semakin parah saat kondisi udara dingin, maka gejala-gejala seperti vertigo, batuk, sensasi globus dan kehilangan pendengaran akan ikut kambuh.
Sekarang kamu tahu, bahwa gejala penyakit influenza ternyata memiliki kesamaan dengan GERD. Untuk memastikannya, pastikan kamu menghindari asumsi tentang penyakitmu, amati awal mula gejala yang kamu alami serta berkonsultasi ke dokter dan menjalani beberapa tes yang dianjurkan oleh dokter.