Yudha Pohan saat membicarakan pengembangan content creator pariwisata Danau Toba (Instagram.com/yudhapohan)
Erat kaitannya dengan kemaslahatan masyarakat, setiap Bacaleg wajib memerhatikan betapa substansialnya peran semua lini. Sebagai seorang aktivis yang kerap memperjuangkan hak-hak masyarakat khususnya masyarakat adat, Yudha ingin mendobrak sistem yang tidak pro kepada rakyat. Pemuda asal Tabagsel ini punya gagasan yang segar terkait komitmennya memperjuangkan masyarakat dan isu lingkungan.
"Saya memiliki beberapa gagasan di antaranya adalah memperjuangkan BPJS gratis bagi masyarakat ekonomi rendah, menyuarakan aspirasi kelompok tani hutan dalam pengelolaan kehutanan di wilayah Tabagsel, dan membangun social preneur bagi desa-desa yang ada di Tabagsel dengan membangun motto 'one village one product',” beber Yudha.
Tak hanya itu, pemuda yang mengenyam pendidikan pasca sarjananya di IPB (Institut Pertanian Bogor) dengan konsentrasi eko wisata ini juga memiliki ambisi yang kuat dalam memanfaatkan sub sektor alam Tapanuli Selatan yang menyimpan beragam potensi. Salah satunya adalah dengan menggagas program eko wisata.
Lebih jauh Yudha juga mendukung objek wisata Batang Toru menjadi kawasan strategis Nasional. Sebab, lokasi tersebut selain memiliki cagar alam yang bagus juga merupakan habitat satwa endemik yakni orangutan Tapanuli.
"Saya punya gagasan untuk mengembangkan pola eko wisata obat-obatan herbal yang memanfaatkan bentang alam Tabagsel. Daerah ini sangat bagus untuk dikembangkan agenda bisnis dengan tetap memerhatikan kemaslahatan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Masyarakat sendiri yang dapat mengambil alih usaha bersama ini. Bahkan tidak hanya menyuguhkan tanaman-tanaman herbal, segala yang bersangkutan dengan produksi, packaging, atau brand biarkan masyakarat yang mengelolanya,” kata pria yang telah banyak belajar tentang konsep eko wisata dan obat-obatan herbal di penjuru Asia dan Afrika.
Yudha mengatakan bahwa dari proses belajarnya di China, Nepal, Iran, Vietnam, dan negara lain, ia ingin mengadopsi konsep eko wisata di negara tersebut untuk disesuaikan di Tabagsel. Dari pelesirnya itu ia dapat memandang betapa urgensinya social preneur diwujudkan. Sebab, hal tersebut dinilai dapat mensejahterakan masyarakat daerah.
“Selain itu saya juga memiliki misi untuk memperjuangkan kuliah gratis bagi anak petani yang fokus pada pengembangan masa depan Sumatra Utara ke depan baik di dalam negeri maupun di luar negeri," ungkap Yudha yang juga merupakan tokoh pemuda eko wisata Sumatra Utara.