Lahirnya komunitas Medan Heritage berawal dari suatu keresahan mengenai anak muda yang kurang peduli terhadap heritage. Beranda Warisan Sumatera (BWS) bertanya kepada Rizky Nasution dan tim tentang cara mengenalkan heritage pada anak muda. Berangkat dari pertanyaan itulah, Rizky bersama pendiri lainnya, Irfan, membuat komunitas Medan Heritage.
"Medan Heritage adalah wadah untuk anak muda untuk mengubah pola pikir dan mengajak mereka untuk peduli terhadap heritage," jelas Rizky.
Tanggal 31 Agustus 2013 menjadi tonggak awal berdirinya komunitas Medan Heritage. Pendirian komunitas ini tidak lepas dari hasil pengamatan dan analisis Rizky terhadap kondisi masyarakat Medan. Dia juga mengamati apa yang dibutuhkan oleh anak muda dalam membuat program.
"Kita enggak mau buat program itu maunya kita, tetapi lebih ke maunya anak muda apa, trennya apa. Karena isunya sulit diterima, makanya dibuat lebih kreatif," tambahnya.
Dari hasil pengamatan dan analisisnya, heritage menjadi isu yang menarik dan sejalan dari BWS. Ditambah banyak anak muda yang kurang mengerti tentang heritage. " Karena tidak ada orang atau informasi yang tahu tentang campaign itu," kata Rizky.
Lewat komunitas Medan Heritage, dia mengajak anak muda untuk peduli dengan heritage kota Medan lewat event-event yang dibuat. "Akhirnya kita buat suatu program seperti kelas heritage dan lainnya. Pas Hari Batik Nasional juga buat program Batik Attack. Pas komunitas ini ulang tahun, kita juga buat program Lapak Medan yang dipanjangkan jadi 'Merdekakan Lapangan Medan'. Ini dibuat seperti konsep bazar kaki lima. Tujuannya untuk mengembalikan fungsi Lapangan Merdeka seperti taman kota," jelas Rizky.