Muhammad Lokot Nasution Ketua DPD Partai Demokrat Sumut 2022-2027 (Dok. IDN Times)
Namun, seiring berjalan waktu, Lokot memikirkan pentingnya suatu politik demi kemaslahatan masyarakat guna sebuah demokrasi yang baik.
Lokot dipercaya langsung oleh SBY untuk menjadi Wabendum, berdasarkan dukungan dari ibu, keluarga dan teman-temannya.
Saat itu juga, Lokot merasa gak serumit yang dipikirkan saat terjun ke dunia politik. “Bismillah aja kan,” ujarnya.
Kemudian, Lokot berpikir, bagaimana agar Partai Demokrat bisa maju dan lebih baik. Ia memilih untuk terjun langsung agar ada perubahan. Ia memilih untuk mengusung dirinya sebagai Calon Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, dan akhirnya menang menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Sumut.
Jalan lima bulan dilantik menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Lokot mengakui belum semua kabupaten kota ia jalani, namun semua DPC sudah menjalin komunikasi dengan dirinya.
“Kalau komunikasi di udara atau bertemu di acara sudah semua. Cuma kalau ke tempat-tempat ada sebagian belum dikunjungi karena memang DPD seluruh Partai pada hari ini itu kan kemaren dihadapkan pada Sistem Informasi Partai Politik (SIPOL) untuk ikut serta sebagai peserta Pemilu 2024 kan di Provinsi harus 100 persen jadi fokus kita ke situ dulu sembari membenahi internal disini,” jelasnya.
Menurut Lokot, DPC Partai Demokrat yang ada di Sumut sama seperti DPD karena menjadi pengendali dan yang bertanggung jawab terhadap partai Demokrat maupun politik di cabang.
“Andal-andal mereka. Senior-senior juga, kemauannya ada dan rasanya dengan apa yang ada pada hari ini terkait politik dan ekonomi serta semua mohon maaf pengelola negara seperti ini. Sepertinya orang pengen kembali ke zaman Pak SBY. Tapi kan Pak SBY udah gak mau lagi, tapi warisan SBY itu ada di kita Partai Demokrat itu yang kita tawarkan dengan tambahan. Jadi Partai Demokrat ini menawarkan SBY plus, yaitu AHY. Ada kemudaan di situ, kreatif, keberanian dan lain-lain,” jelasnya.
Lokot menjelaskan bahwa, Partai Demokrat selalu mengingat kata-kata dari SBY yakni 4 pro.
Adapun 4 pro yang dimaksud yaitu, pro-growth (pro pertumbuhan ekonomi), pro-job (pro pembukaan lapangan kerja), pro-poor (pro pengentasan kemiskinan), dan pro-enviroment (pro menjaga lingkungan).
“Belum lagi yang lainnya. Kalau kita kerjakan rasa-rasanya amanlah, membangun dengan hati lingkungannya damai, lapangan pekerjaan terbuka luas, orang miskin diurus benar-benar. Kalau masalah narkoba itu biar urusan polisi,” jelas Lokot.