Cerita Anak Putus Sekolah Ciptakan Minuman Asam Somboy di Medan

Bangkit bersama, Gilang bangkit dari keterpurukan

Medan, IDN Times- Cuaca mendung tak halangi Gilang Maulana (20) mengemas minuman asam Somboy. Rasa asam bercampur manis tersaji daIam minuman yang menjadi rebutan pembeli. Menurut Gilang, minuman itu mampu melepaskan dahaga para konsumen ketika menghampiri tempatnya di bilangan Siborejo Hilir, Medan.

Gilang merupakan salah seorang di antara delapan orang penerima manfaat dari Balai Bahagia Medan. "Asam somboy jadi favorit di sini kak," ujarnya kepada IDN Times, Kamis (29/12/2022).

Bangkit dari keterpurukan

Cerita Anak Putus Sekolah Ciptakan Minuman Asam Somboy di MedanMinuman somboy yang diracik Gilang di Sentra Bahagia Medan. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Pria yang hidupnya kurang baik lantaran putus sekolah sejak berusia 14 tahun itu ingin bangkit dari keterpurukan. Ia mulai bekerja dengan dua rekannya yang juga mengalami permasalahan sosial. Sebut saja namanya Aswin (35) dan Gunawan (18).

Ketiganya bekerja mengelola kafe bernama Kopi Kombur di lingkungan Balai Bahagia Medan. Sebelum bekerja di Kopi Kombur, Gilang merantau ke Tarutung lantaran putus sekolah. Tujuannya untuk bekerja mencari uang kendati tanpa ada ijazah.

Di daerah yang terletak di Kabupaten Tapanuli Utara itu, Gilang mulai meniti karir dengan bekerja di tempat kopi. Pertama kali ditugaskan, ia dibagian melayani pengunjung.

Kemudian berpindah dengan bertanggungjawab di kasir, bagian dapur, hingga dipercaya menjadi barista. "Tugasnya saat itu, memelihara kebersihan dan ikut serta di dalam memberikan service yang terbaik kepada para tamu. Dari pekerjaan itu, saya belajar men-service makanan atau minuman ke tamu dan membersihkan meja," kata Gilang.

Hanya dua tahun Gilang berada di sana. Kemudian, ia balik ke Medan untuk mencari pekerjaan lain. "Ketika balik ke Medan, dapat tawaran untuk bekerja jadi barista. Padahal saat itu, ingin merantau ke Bandung. Tetapi, setelah informasi yang diberikan orangtua ada lowongan pekerjaan ini, ya sudah saya mau," ujarnya.

Racik somboy menjadi minuman khas

Cerita Anak Putus Sekolah Ciptakan Minuman Asam Somboy di MedanMinuman somboy yang diracik Gilang di Sentra Bahagia Medan. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Modal kepercayaan dari orangtua, Gilang mencoba bekerja di tempat kopi yang didirikan Sentra Bahagia Medan. Berbekal pengalaman yang ada, ia berinovasi dengan meracik somboy menjadi minuman khas yang dapat dinikmati pengunjung. "Untuk pertama kali menyajikan minuman ini, banyak yang suka," ucapnya.

Minuman asam somboy ini menawarkan sensasi rasa yang beragam. Manis, asam, dan sedikit asin berpadu dengan serasi hingga menawarkan kesegaran. "Cocok untuk cuaca Medan yang panas," ujarnya.

Asam somboy diracik dengan campuran sirup, selasih, soda, dan biji somboy. Tak lupa menyeratakan es batu untuk melengkapi kesegaran saat menenguknya. Kata Gilang, para pengunjung tidak meragukan racikan minuman asam somboy. Bahkan ada luar daerah ingin mencoba untuk memesan minuman racikannya. "Bersyukur di sini bisa langsung menjadi barista," katanya.

Baca Juga: Perjuangan Rohayati, Bikin Produk Pedagang Jalanan Masuk Swalayan

Memberdayakan penerima manfaat lewat program sentra kreasi atensi

Cerita Anak Putus Sekolah Ciptakan Minuman Asam Somboy di MedanMinuman somboy yang diracik Gilang di Sentra Bahagia Medan. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Pada 19 November 2021, Sentra Kreasi dan Balai Bahagia Medan diresmikan secara langsung oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini. Sejak berdiri, kafe ini memberikan pelayanan untuk umum. Namun, kata Gilang, kafe ini belum ramai pengunjung, karena kurangnya promosi. 

"Di sini pembelinya yang mendominasi dari sekitar lingkungan Sentra Bahagia. Namun ke depan, saya berharap kafe ini bisa ramai, sehingga bisa menambah lapangan pekerjaan baru untuk penyandang sosial lainnya," ucap Gilang.

Plt Kepala UPT Kemensos Sentra Bahagia Medan, Imam Imaduddin Hamdan mengatakan, program Sentra Kreasi Atensi telah memberdayakan delapan penerima manfaat dalam dua bulan sejak beroperasi. Tujuannya, bangkit bersama membangun bangsa.

"Sejak 2021 sudah ada yang berhasil kami berdayakan di masing-masing klaster pembinaan yaitu tiga orang di kafe, satu di laundry, satu di desain grafis, satu di salon, dua di kuliner dan satu di usaha klontong," tuturnya.

Imam mengatakan pembinaan keterampilan pada usaha kafe paling memberikan harapan sebab sudah mulai mendatangkan sejumlah konsumen. Menurutnya, keterampilan Gilang tidak hanya meracik minuman somboy, tapi juga beberapa varian kopi dan dan minuman segar lainnya.

Kemampuan itu didapat berkat pelibatan konsultan dalam membina para penerima manfaat. "Selain kita bekali keterampilan usaha, mereka yang putus sekolah kita lakukan akselerasi pendidikan paket C," katanya.

Selain memberikan akses lapangan pekerja untuk penyandang sosial, Sentra Bahagia Medan juga menangani sejumlah penerima manfaat dari kalangan HIV/AIDS, pecandu narkoba, anak-anak terlantar hingga korban perdagangan manusia.

Baca Juga: Perayaan HAN 2022, Sentra Bahagia Medan Bantu Anak Disabilitas

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya