Foto becak barang (IDN Times / kitabisa.com)
Hidup di jalanan, Urmi mengandalkan becak. Selesai mengantar anak-anaknya sekolah lalu dibawanya mencari nafkah.
"Jadi antar jemput pakai becak, semua aku antar pakai becak. Dari sekolah lalu bawa pergi kerja," katanya.
Dan becak telah menjadi bukti perjuangan hidupnya sampai saat ini. "Sampai sekarang kalau ada orang minta antar barang, aku antar menggunakan becak barang," ujarnya yang menetap di Kota Medan 20 tahun.
Ia juga menceritakan bhawa, banyak yang sudah berempati kepadanya karena kegigihannya membesarkan empat anaknya.
"Kehidupan kami berubah dimulai dari anak ketiga dan keempat lahir baru bisa nyewa rumah. Sewa rumah dapat Rp150ribu. Awalnya masak pakai kaleng mentega, belilah pelan kompor, udah saya rasakan semua penderitaan tidur di karpet. Rumahnya sangat kecil," ungkapnya.