Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bulan Januari (vecteezy.com/shofiphoto)

Bulan Januari seringkali terasa seperti bulan terpanjang dalam setahun. Setelah euforia liburan Desember berlalu, Januari datang dengan ritme yang lebih lambat dan kesibukan yang mulai terasa lagi. Banyak orang mengeluhkan bahwa Januari terasa panjang, berat, dan sulit dijalani. Tapi sebenarnya, apa sih yang bikin Januari terasa begitu?

Kalau dipikir-pikir, Januari itu seperti sebuah “reset” besar dalam hidup. Kamu harus kembali ke rutinitas, menghadapi realitas, dan menjalani target baru yang sudah kamu buat di awal tahun. Tapi, ternyata bukan cuma itu yang bikin Januari terasa lama. Ada beberapa faktor yang  bikin bulan ini terasa lebih berat dibandingkan bulan lainnya. Berikut adalah lima hal yang membuat Januari terasa lama.

1. Efek liburan yang belum sepenuhnya hilang

ilustrasi liburan (vecteezy.com/tui-photoengineer7562)

Setelah Desember penuh dengan perayaan, liburan, dan kemeriahan, Januari datang seperti tamu tak diundang yang membawa beban. Kamu mungkin masih merasa lelah karena aktivitas selama liburan, tapi realita memaksamu untuk kembali produktif. Ini yang sering disebut sebagai post-holiday blues di mana perasaan ini bikin kamu susah kembali ke ritme kerja, apalagi kalau liburanmu terasa begitu menyenangkan.

Ditambah lagi, liburan sering kali membuat orang terlalu santai, jadi begitu Januari datang dengan segala kesibukan, rasanya seperti ditarik kembali ke bumi setelah melayang di angkasa. Dalam kondisi ini, kamu butuh waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri. Kalau selama Desember kamu banyak menikmati waktu dengan keluarga dan teman, Januari sering kali terasa sunyi, karena kamu harus fokus pada tanggung jawab individu.

2. Banyaknya target yang belum terwujud

Editorial Team

Tonton lebih seru di