Medan, IDN Times- "Keinginan saya, tidak ada lagi hewan primata yang mengemis di jalan," ucap Abdul Rahman Manik membuka percakapan kepada IDN Times saat ditemui di Monkey Forest Sibaganding, beberapa waktu lalu.
Sejak 2013, pria yang akrab disapa Detim Manik ini mengambil alih (Kelola) kawasan hutan hewan primata tersebut. Saat itu ia menginjak usia 22 tahun. Sebelumnya, sejak 1984, lokasi tersebut dikelola oleh ayahnya, Umar Manik (Parherek).
Sebagai anak Parherek, Detim mengakui kurangnya perhatian pemerintah pada lokasi wisata ini membuatnya kewalahan memberikan makanan untuk ribuan satwa primata yang terdiri dari empat jenis di Sibaganding. Mereka di antaranya, beruk, kera, siamang dan kiak-kiak.