program Cakap Asyik yang sering dihelat di Kede Buku Obelia, dipimpin langsung oleh sastrawan Sumut Hasan Al Banna (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Kede Buku Obelia uniknya tidak hanya sebatas penerbitan atau kedai yang menjual buku saja. Namun di sini setiap bulannya aktif melakukan diskusi bedah buku. Salah satu yang tersohor adalah program "Ngobrol Buku" dan "Cakap Asyik" yang sering dihelat di Obelia.
Sastrawan Sumut dan pegiat sastra kota Medan seperti Hasan Al Banna, Bunda Jibril, Juhendri, Eka Dalanta, Titan Sadewo kerap nongkrong dan menghelat diskusi di tempat ini. Gairah-gairah kesastraan dan minat membaca ingin mereka timbulkan lewat kelompok diskusi itu.
"Salah satu yang mendorong saya menggagas kedai buku adalah Ngobrol Buku. Ini, kan, istilahnya untuk memantik para pembaca agar tertarik dengan buku apa yang tengah dibahas. Yang mana untuk bisa mendapatkan buku itu pasti harus membelinya," ujar Alda.
Selain sebagai penerbit, Obelia merupakan book launching organizer. Di mana mereka sebagai EO menawarkan jasa penyelenggara bedah buku, launching, dan aktivitas lain yang bersangkutan.
"Di sini kita membicarakan apapun yang memantik perhatian masyarakat. Kita sering mengundang kritikus yang benar-benar menguasai di bidangnya. Selain itu kita mengundang akademisi juga," tuturnya.
Bagi Alda membaca merupakan suatu hal yang asyik, enak, dan seru. Apalagi ketika selesai membaca langsung melakukan diskusi kecil-kecilan dengan orang yang juga memiliki hasrat jiwa yang sama.
"Dialektika dan diskusi seperti ini lah yang ingin kami timbulkan. Bagaimana kita menimbulkan tafsir, sudut pandang yang unik, dan pemahaman lain. Kami ingin mengumpulkan orang-orang yang memiliki hobi dan gairah membaca yang sama. Dapat menciptakan ruang diskusi yang komprehensif merupakan suatu kepuasan tersendiri bagi kami," pungkasnya.