Chiccho Jerikho saat Cinema Visit Film Perang Kota di Cinepolis Plaza Medan Fair (IDN Times/Doni Hermawan)
Dibintangi Chicco Jerikho, Ariel Tatum, dan Jerome Kurnia, Perang Kota mengangkat intrik emosional dan perjuangan di masa pasca-kemerdekaan, ketika Belanda kembali menginvasi Jakarta melalui tentara Sekutu.
Dalam film ini Guru dan pejuang kemerdekaan Isa (Chicco Jerikho) menjalankan misi melawan kolonial, sembari berjuang mempertahankan rumah tangganya yang mulai retak. Di sisi lain, istrinya Fatimah (Ariel Tatum) diam-diam menjalin hubungan dengan Hazil (Jerome Kurnia), sahabat perjuangan Isa. Cinta, pengkhianatan, dan perjuangan mewarnai kehidupan di tengah kota yang berubah jadi medan tempur.
Tak hanya kisahnya yang menggugah, proses produksi Perang Kota pun menjadi cerita tersendiri. Chicco Jerikho mengungkapkan, film ini melewati proses post-production yang sangat panjang dan melibatkan kolaborasi lintas negara.
“Post production kami makan waktu sekitar dua tahun. Bahkan tiga hari sebelum film rilis saja, film ini masih ada di Kamboja untuk final mixing karena kolaborasi tujuh negara. Prosesnya sangat panjang, dengan workshop yang intens. Seminggu, kami setiap hari pukul 10 pagi sampai 8 malam, ada tiga workshop: akting, dialek Minang dan Belanda, besoknya musik. Film ini benar-benar journey yang sangat panjang,” ujar Chicco.
Peran Isa yang ia mainkan pun awalnya bukan yang ditawarkan kepadanya. “Awalnya aku ditawarin jadi peran yang lain. Aku sudah cukup tertarik. Kirim skrip, dan minta waktu screen test. Tiga hari kemudian, pagi-pagi karakter saya diswitch jadi Isa. Aku langsung menyiapkan diri. Ini mungkin jadi pembelajaran besar aku di dunia aktor,” lanjutnya.
Menurut Chicco, karakter Isa bukan sosok biasa. Ia adalah veteran perang yang keras kepala dan tertutup. “Dia bukan cuma berjuang menjalankan misi organisasi, tapi juga mempertahankan rumah tangganya. Karena keidealisannya, Isa lupa tanggung jawab terbesarnya: memenuhi kebutuhan batin istrinya.”