Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Plat Nomor Kemdaraan
Ilustrasi Plat Nomor Kemdaraan (unsplash.com/Semyon Borisov)

Bagi masyarakat Sumatra Utara, melihat kendaraan dengan plat BK dan BB di jalanan bukanlah hal asing. Kedua kode itu sering kali menjadi petunjuk cepat asal daerah seseorang di jalan raya. Namun, tidak sedikit pula yang masih penasaran, mengapa satu provinsi bisa memiliki dua kode plat yang berbeda? Apakah ini hanya kebiasaan lama, atau memang diatur oleh hukum?

Fenomena dua plat kendaraan di Sumatera Utara kerap memunculkan beragam tafsir. Ada yang mengaitkannya dengan pembagian wilayah pesisir timur dan barat, ada pula yang menilainya sebagai sisa warisan kolonial. Padahal, sistem penomoran kendaraan di Indonesia memiliki dasar hukum yang jelas dan terperinci, termasuk untuk wilayah Sumatra Utara.

Untuk menjawab rasa ingin tahu itu, berikut lima alasan yang menjelaskan kenapa provinsi ini memiliki dua jenis plat kendaraan bermotor BK dan BB. Yuk kita simak!

1. BK dan BB sama-asma resmi, tapi berlaku di wilayah berbeda

ilustrasi kendaraan di jalanan (unsplash.com/ Abdulloh Fauzan)

Provinsi Sumatra Utara memang memiliki dua kode utama pada plat kendaraan bermotor, yakni BK dan BB. Keduanya sama-sama sah dan dikeluarkan oleh Polda Sumatera Utara, namun masing-masing mencakup wilayah administratif yang berbeda.

Kode BK digunakan untuk kendaraan yang terdaftar di kawasan pesisir timur dan dataran rendah, meliputi Kota Medan, Deli Serdang, Binjai, Langkat, Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, dan daerah sekitarnya. Sementara itu, kode BB digunakan untuk kendaraan dari kawasan barat dan selatan seperti Tapanuli Utara, Toba, Samosir, Mandailing Natal, Padangsidimpuan, hingga Kepulauan Nias.

Pembagian ini tidak dibuat secara sembarangan, melainkan mengikuti jaringan pelayanan Samsat (Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap) di tiap kabupaten dan kota yang bernaung di bawah wilayah hukum Polda Sumut.

2. Dasar hukumnya tertuang dalam Peraturan Polri

Gedung Mabes Polri (IDN Times/Aryodamar)

Berbeda dari anggapan umum bahwa pembagian BK dan BB hanyalah tradisi yang diteruskan sejak lama, faktanya sistem ini memiliki dasar hukum yang tegas. Berdasarkan Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2021 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor, setiap wilayah di Indonesia ditetapkan memiliki kode plat kendaraan tersendiri.

Dalam lampiran peraturan tersebut, Sumatera Utara disebut secara eksplisit memiliki dua kode wilayah, yaitu BK dan BB, beserta daftar kabupaten/kota yang termasuk di dalamnya.

Artinya, perbedaan plat kendaraan di Sumut bukan hasil kebiasaan turun-temurun, tetapi merupakan bagian dari sistem registrasi kendaraan nasional yang resmi berlaku dan diatur langsung oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia.

3. Berakar dari pembagian wilayah sejak masa kolonial

ilustrasi bendera Indonesia (IDN Times/Aldila Muharma)

Sebelum sistem plat kendaraan diperkenalkan di Indonesia, wilayah Sumatera Utara pada masa Hindia Belanda sudah terbagi menjadi dua kawasan administratif besar Karesidenan Sumatera Timur dan Karesidenan Tapanuli. Sumatera Timur dikenal sebagai pusat perkebunan dan perdagangan di pesisir timur, sementara Tapanuli meliputi wilayah pegunungan dan pesisir barat yang kaya akan tradisi dan pertanian rakyat.

Ketika Indonesia merdeka dan membentuk Provinsi Sumatera Utara, dua kawasan bersejarah itu disatukan di bawah satu provinsi. Namun, dalam banyak aspek administratif, termasuk sistem registrasi kendaraan, pembagian wilayah lama tersebut masih menjadi acuan. Karena itu, dua kode plat yang kini kita kenal sebagai BK dan BB dapat dipandang sebagai warisan pembagian administratif lama yang disesuaikan dengan sistem modern.

4. Cerminan 2 karakter wilayah Sumut

ilustrasi kemacetan (pexels.com/kaique)

Plat kendaraan BK dan BB mencerminkan karakter geografis dan sosial ekonomi yang berbeda antara dua kawasan besar di Sumatera Utara. Wilayah dengan plat BK cenderung berada di dataran rendah dan kawasan pesisir timur yang menjadi pusat industri, pelabuhan, serta perdagangan. Medan sebagai ibu kota provinsi juga menjadi episentrum aktivitas ekonomi di kawasan ini.

Sebaliknya, wilayah dengan plat BB mewakili daerah pegunungan dan pesisir barat, termasuk kawasan sekitar Danau Toba dan Kepulauan Nias. Kawasan ini lebih dikenal dengan kekayaan budaya, pertanian, serta pariwisatanya yang berorientasi pada alam. Karena itu, di jalan raya pun, perbedaan dua kode ini sering dianggap sebagai simbol identitas dua wajah Sumut yang sama-sama penting timur yang urban dan barat yang berkarakter alam dan budaya.

5. Sumut bukan satu-satunya provinsi yang punya 2 kode plat

Ilustrasi Plat Nomor Kemdaraan (unsplash.com/Semyon Borisov)

Banyak yang mengira Sumatera Utara satu-satunya provinsi yang memiliki dua kode plat kendaraan, padahal kenyataannya tidak demikian. Beberapa provinsi lain di Indonesia juga memiliki lebih dari satu kode, tergantung luas wilayah dan pembagian administratifnya. Di Jawa Tengah, misalnya, ada plat H, K, R, AA, dan AD, sementara Sulawesi Selatan memiliki DD, DP, dan DW, dan Sulawesi Utara memakai DB dan DL.

Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan lebih dari satu kode plat bukanlah hal luar biasa, melainkan bagian dari sistem registrasi nasional yang menyesuaikan karakter wilayah masing-masing. Sumut hanya kebetulan menjadi contoh paling mudah dikenali karena kedua kodenya BK dan BB mempunyai penyebaran wilayah yang sangat jelas secara geografis.

Dua kode plat di Sumatera Utara, BK dan BB, bukan sekadar kebiasaan atau perbedaan daerah, tetapi bagian dari sistem hukum yang diatur resmi oleh Kepolisian Republik Indonesia. Pembagian ini punya akar sejarah panjang dari masa kolonial dan kini berfungsi sebagai sistem administratif modern.

Plat BK dan BB menjadi cermin dari keberagaman dan karakter wilayah Sumatera Utara yang terbentang dari pesisir industri di timur hingga pegunungan dan pantai di barat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team