Cara Rani Jambak Memahami Identitas Bangsa Sebagai Komponis

Musik menjadi artefak berharga bagi bangsa Indonesia

Medan, IDN Times - Krisis identitas budaya menjadi masalah yang dialami oleh masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti, karena masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahui identitas kebudayaan yang dimilikinya.

Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah krisis identitas budaya. Salah satunya dari musisi muda asal Sumut, Rani Jambak. Rani memperkenalkan budaya Sumatera lewat musik yang dipadu dengan lagu bertemakan isu-isu umum seperti masalah lingkungan alam, nostalgia kehidupan, dan lainnya.

1. Misi Rani Jambak untuk mengeksplor budaya Minangkabau lewat soundscape

Cara Rani Jambak Memahami Identitas Bangsa Sebagai KomponisRani Jambak, seorang komponis yang merantau ke Medan (IDN Times/ Indah Permata Sari)

Berawal mengikuti "Festival Medan Soundspectives 2019", Rani diperkenalkan dengan eksplorasi soundscape. Hal inilah yang membawa Rani untuk memahami budaya leluhurnya, budaya Minangkabau. Sehingga menjadi kesempatannya, untuk mengenalkan budaya Minangkabau.

"Dari ikut FBK (Fasilitasi Bidang Kebudayaan) dari Kemdikbud. Karena Rani masih mencari tahu jati diri leluhur, ini jadi misi untuk mencari tahu budaya Minangkabau," katanya.

Selain itu, soundscape baginya dapat ditemukan dari berbagai sumber. Bahkan juga sumber dari masa lalu yang dapat ditemukan dengan merekam. "Soundscape adalah artefak sejarah karena suara belum banyak jadi artefak," kata Rani.

Contohnya ia merekam suara pemain Rabab Batok Kelapa di Pariaman. Hal ini dilakukan karena pemainnya adalah generasi terakhir saat ini. Rekaman suara inilah yang dapat menjadi artefak, jika didengarkan beberapa tahun selanjutnya. "Inilah poin penting dari soundscape sebagai artefak sejarah," tambahnya.

Lewat "Sound of Minangkabau", Rani mengenalkan sekaligus memahami budaya Minangkabau. Selain itu, ia juga membagi karyanya menjadi tiga bagian yakni darat, pesisir, dan rantau.

"Ini jadi representasi sisi lain Rani Jambak dalam mengenalkan budaya Minangkabau lewat darat, pesisir, dan rantau," ungkapnya.

Baca Juga: Rani Jambak Coba Sadarkan Manusia Tentang Alam Lewat Lagu The Eyes

2. Rani temukan berbagai keunikan musik di Minangkabau

Cara Rani Jambak Memahami Identitas Bangsa Sebagai KomponisRani Jambak, seorang komponis yang merantau ke Medan (IDN Times/ Indah Permata Sari)

Selama misi Sounds of Minangkabau berlangsung, Rani menemukan berbagai keunikan yang dimiliki budaya Minangkabau. Dari yang hanya mengetahui beberapa instrumen musik seperti saluang, talempong, dan lainnya, kini mengetahui instrumen musik Minangkabau yang belum diketahui umum.

"Seperti randai itu masing-masing nagari (desa) punya ciri khas yang berbeda, dari cerita dan dialek bahasa," katanya.

Selain randai, Rani menemukan beberapa instrumen unik lain seperti instrumen musik tiup sampelong. Rani memanfaatkan musik talempong batu menjadi bagian dari soundscape-nya. Teknik sampling dipilihnya untuk mengambil suara talempong batu. "Sekarang masih mengembangkannya untuk proyek musik residensi," jawabnya.

3. Sound of Nias: Eksplorasi musik Rani Jambak selanjutnya

Cara Rani Jambak Memahami Identitas Bangsa Sebagai KomponisRani Jambak, seorang komponis yang merantau ke Medan (IDN Times/ Indah Permata Sari)

Setelah menghasilkan berbagai proyek aransemen musik dari berbagai daerah di Sumatera, Rani merencanakan agenda lain dalam proyek musiknya. "Pengin ke Nias, sekalian buat proyek Sound of Nias," ucapnya.

Alasannya memilih Nias karena perbedaan bahasanya. "Kan penasaran dengan runtutan induk bahasanya dan juga berbeda dengan bahasa di wilayah Sumatera lain," katanya.

Selain bahasa, Rani mengaku piliannya ke Pulau Nias memiliki alasan yakni sejarah megalitikum Nias jadi faktor. "Karena bagi saya my musical journey is my spiritual journey," ujarnya.

Lewat eksperimen musik, Rani menemukan makna kehidupan lain, bahkan di luar logikanya. Seperti pengalamannya saat eksplor musik di daerah Sumatera Barat.

"Saat itu hujan dan nanti hasil rekamannya rusak. Habis itu terima aja asal hujannya berhenti pas selesai, eh beneran ternyata dan itu berulang kali" ucap Rani.

Baca Juga: Kenali 5 Fakta Menarik tentang Guzheng, Alat Musik Tradisional Cina  

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya