Cerita Uye Dirikan Rumah Ceria Medan untuk Pendidikan Anak Disabilitas

Hadiah dari Astra, diberikan Uye pada anak difabel di Bali

Medan, IDN Times - Yuli Yunika, atau akrab disapa Uye, merupakan sosok perempuan inspiratif. Melalui tekad dan semangatnya, ia berhasil membangun Rumah Ceria Medan (RCM) untuk anak disabilitas atau Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Medan.

Tempat ini awalnya hanya berupa sanggar tahun 2015 yang masih terbentuk komunitas. Kemudian, dari mirisnya pendidikan ABK, Uye terinspirasi membangun wadah ini berkonsep sekolah alam.

Tujuannya, agar anak-anak disabilitas dapat lebih leluasa mendapat pendidikan dalam mengasah kemampuan mereka.

Berikut IDN Times rangkum cerita Uye mendirikan Rumah Ceria Medan demi masa depan pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

1. Cikal bakal terbentuknya RCM untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Cerita Uye Dirikan Rumah Ceria Medan untuk Pendidikan Anak DisabilitasRumah Ceria Medan hadir untuk Anak Berkebutuhan Khusus (IDN Times/Indah Permata Sari)

Pembentukan komunitas sanggar yang didirikan Uye ini diminati banyak anak-anak. Tak hanya berkebutuhan khusus, tapi anak sekitaran juga. Mereka saling berbaur satu sama lainnya mendapatkan pendidikan.

Seiring berjalan, komunitas sanggar ini, Uye membentuk dan melegalkan Rumah Ceria Medan tahun 2019.

"Jadi pertama kali kita buka kelasnya Paud atau TK di tahun 2019, bukan hanya kelas reguler, kita juga ada kelas menjahit di sore hari," katanya.

Menurut Uye, dibalik keprihatinannya pada ABK. Ia menggantungkan harapan dan mimpi agar anak-anak tersebut bisa diterima banyak orang secara normal seperti anak pada umumnya.

Hingga saat ini, Uye berjuang untuk mempertahankan sekolah bagi ABK. Meskipun, di atas tanah pinjaman sementara dari seorang donatur.

Ia juga mengatakan bahwa, awal ketertarikan Uye terhadap bahasa isyarat, saat harus menghadapi seorang murid tuli kala itu.

2. Uye terapkan subsidi silang untuk uang SPP di RCM

Cerita Uye Dirikan Rumah Ceria Medan untuk Pendidikan Anak DisabilitasRumah Ceria Medan hadir untuk Anak Berkebutuhan Khusus (IDN Times/Indah Permata Sari)

Rumah Ceria Medan beralamat di jalan Bunga Cempaka VII no.41 Y, Padang Bulan Selayang II, Kec. Medan Selayang, Kota Medan. Dengan luas tanah 50 X 40 meter ini, anak-anak disabilitas mengikuti sekolah reguler mulai dari usia 3 tahun sampai 15 tahun.

Fasilitas yang diberikan yakni, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TK dan SD Inklusi Ceria di satu atap rumah sederhana. Kondisinya pun beragam, ada yang tuna rungu, gangguan intelektual, delay speech hingga down syndrome.

Di luar jam sekolah, anak-anak berkebutuhan khusus juga mendapatkan program terapi sesuai kebutuhan.

Sedangakan untuk uang soal atau SPP di RCM, Uye menerapkan subsidi silang. Artinya, bagi anak dari keluarga yang mampu akan membayar SPP. Sedangkan yang dari keluarga kurang mampu akan digratiskan.

Baca Juga: Kisah Nek Sarah, 40 Tahun Berjuang Mencari Kerang di Belawan

3. Lewat RCM, Uye ingin memutus diskriminasi atau bullying terhadap ABK di tengah masyarakat

Cerita Uye Dirikan Rumah Ceria Medan untuk Pendidikan Anak DisabilitasRumah Ceria Medan hadir untuk Anak Berkebutuhan Khusus (IDN Times/Indah Permata Sari)

Lewat RCM yang didirikan oleh Uye, ia memiliki keinginan agar mereka ada tempat di masyarakat dan tidak ada lagi yang mendiskriminasi atau membully ABK ditengah masyarakat.

Dalam garis perjuangannya, Uye membuahkan hasil selama mendirikan RCM. Wanita asal Berastagi ini pernah terpilih menang Award Astra tingkat Provinsi pada tahun 2018, terpilih menjadi Finalis Astra Awards 2020, dan menjadi finalis nasional Astra Award tahun 2021.

Hadiah-hadiah tersebut, tidak untuk dirinya. Melainkan, diberi kepada Anak Berkebutuan Khusus pada saat itu yang terkena bencana di Bali.

4. Hambatan saat ini bagi Uye adalah pemenuhan kebutuhan guru belum linear

Cerita Uye Dirikan Rumah Ceria Medan untuk Pendidikan Anak DisabilitasRumah Ceria Medan hadir untuk Anak Berkebutuhan Khusus (IDN Times/Indah Permata Sari)

Disebutkannya, hambatan terbesar yakni pemenuhan kebutuhan guru yang cenderung belum linear.

"Karena Uye merasa kalau gurunya enggak linear, kompetensinya kurang, akan mempengaruhi cara mendidik dan keberhasilan dari kelas," tambahnya.

5. Perencanaan Uye kedepan untuk ABK adalah mereka bisa berbaur disekolah umum tingkat SMA

Cerita Uye Dirikan Rumah Ceria Medan untuk Pendidikan Anak DisabilitasRumah Ceria Medan hadir untuk Anak Berkebutuhan Khusus (IDN Times/Indah Permata Sari)

Perencanaan ke depan yang ingin dilakukan Uye adalah, ABK bisa berbaur disekolah umum untuk tingkat SMA setelah berhasil tamat di jenjang SMP. Hal tersebut karena keterbatasan dirinya yang belum mampu membuka semua jenjang pendidikan di Rumah Ceria Medan.

Meskipun Uye sendiri yang berlatar belakang Pendidikan Agama Islam, tapi dirinya terus meningkatkan kemampuan termasuk belajar bahasa isyarat. Saat ini, ia masih melangsungkan kuliahnya untuk segera tamat sebagai sarjana.

Baca Juga: Cerita Nila Jadi Nelayan Perempuan Pencari Kerang di Belawan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya