5 Hal yang Bikin Seseorang Selalu Memikirkan Skenario Terburuk

Kita tidak bisa menjamin apakah rencana akan terlaksana sesuai dengan harapan. Atau tujuan bisa tercapai secara totalitas. Karena di tengah proses yang dijalani, pasti ada yang namanya tantangan maupun hambatan. Kita perlu mengidentifikasi risiko sejak awal.
Tapi bukan berarti terpaku pada skenario terburuk. Karena sikap demikian yang justru menghambat penyelesaian masalah. Kita tidak mampu memaksimalkan fokus dan konsentrasi. Lantas, mengapa seseorang selalu memikirkan skenario terburuk? Apa karena dipengaruhi oleh lima hal berikut?
1. Sebagai mekanisme perlindungan diri

Setiap keputusan yang diambil tidak terlepas dari risiko. Adakalanya kita memang harus mengenali skenario terburuk. Tapi beberapa orang justru menganggap ini sebagai situasi yang berlebihan. Bahkan menganggap skenario terburuk itu pasti terjadi.
Apa yang membuat mereka terjebak pada sikap demikian? Memikirkan skenario terburuk dianggap sebagai mekanisme perlindungan diri. Ini adalah respons evolusioner yang membantu manusia bertahan hidup dengan mempersiapkan diri terhadap potensi ancaman.
2. Didominasi oleh kecemasan dan ketidakpastian

Tanpa sadar kita kerap dihadapkan dengan kecemasan dan ketidakpastian. Contohnya saat menghadapi hal-hal tidak terencana dalam hidup. Atau mungkin sadar realita sudah melenceng jauh dari ekspektasi. Kecemasan dan ketidakpastian ini ternyata dapat membawa pengaruh negatif.
Inilah yang membuat seseorang selalu memikirkan skenario terburuk di setiap situasi. Mereka khawatir jika yang ditakutkan benar-benar terjadi dan merusak rencana. Tanpa disadari kecemasan dan ketidakpastian yang tidak terkontrol justru merusak fokus serta konsentrasi.
3. Pengaruh sikap perfeksionis yang kuat

Keberadaan standar kesempurnaan memang menjadi motivasi meraih pencapaian terbaik. Tapi yang namanya standar kesempurnaan juga tetap harus dikontrol. Jangan sampai kita menjadi individu yang tidak maju sama sekali karena takut melakukan kesalahan.
Sikap perfeksionis yang kuat menjadi sebab seseorang selalu memikirkan skenario terburuk. Mereka merasa bahwa segala sesuatunya harus berjalan dengan sempurna. Mereka akan selalu fokus pada potensi kegagalan atau masalah yang bisa timbul agar dapat mengantisipasinya.
4. Pengalaman negatif di masa lalu

Setiap orang memiliki pola pengalaman yang dimiliki. Baik pengalaman menyenangkan, maupun hal-hal yang tidak ingin diulangi lagi. Adakalanya kita justru terpaku pada pengalaman negatif di masa lalu. Kemudian dikendalikan oleh rasa takut dan ragu secara berlebihan.
Tentu ini menjadi salah satu hal yang menyebabkan seseorang selalu memikirkan skenario terburuk. Seseorang menjadikan pengalaman negatif di masa lalu sebagai peringatan. Untuk selanjutnya ia akan mempersiapkan langkah antisipasi agar tidak mengalami kejadian serupa.
5. Ketidakmampuan mengendalikan pola pikir negatif

Pola pikir memiliki peranan yang besar atas kehidupan. Terutama dari cara seseorang mengambil kebijakan atas suatu masalah. Ketika dipenuhi oleh pola pikir negatif, keputusan yang diambil tentu tidak bisa efektif dan efisien. Bahkan dikendalikan oleh rasa takut dan kecemasan.
Jika kamu pernah bertemu dengan orang yang selalu memikirkan skenario terburuk, pola pikir negatif mungkin menjadi penyebabnya. Kadang-kadang, memikirkan skenario terburuk menjadi kebiasaan berpikir yang sulit dihentikan. Otak terbiasa dikendalikan oleh kecemasan dan rasa takut sehingga sulit beralih ke pola pikir yang lebih optimis.
Setiap situasi yang kita hadapi pasti memiliki skenario terburuk. Tugas kita adalah mengantisipasi agar situasi tersebut tidak terjadi. Tapi bukan berarti memikirkan skenario terburuk secara berlebihan. Karena sikap demikian ini justru merusak fokus dan konsentrasi sehingga pencapaian tidak bisa maksimal.