Gala Premiere Film Arwah Sinden Curi Perhatian Milenial-Gen Z di Medan

Medan, IDN Times - Dunia perfilman sedang marak dan giatnya memproduksi film bergenre horor yang banyak diminati para penggemar maupun pecinta film mistik. Salah satunya, yang akan dirilis berjudul Arwah Sinden karya Vision Tama Futureindo.
Menariknya, film ini telah sukses menggaet kaum milenial dan gen Z dalam gala premiere di Kota Medan yang menjadi kota ke-2 setelah Jakarta. Gala premiere ini diputar, tepatnya di Cinepolis Plaza Medan Fair, pada Selasa (11/3/2025) malam.
Secara visual dan audio film ini membuat takut, dan juga penasaran serta menantang andrenalin penontonnya. Sebab, genre film horor kali ini berbeda dengan film horor lainnya yang dibalut dengan budaya lokal kedalam cerita film.
Kesenian tradisional sinden menjadi poin dalam alur cerita, yang didalamnya ada perempuan bernyanyi dan menari mengiringi orkestra gamelan.
Sebelumnya, acara ini diawali dengan kegiatan Ngabuburit Bersama Pemain Film Arwah Sinden yang berlangsung meriah di Aula Utara Plaza Medan Fair. Sejumlah pemain dan tim produksi hadir menyapa para penggemar sambil menunggu waktu berbuka puasa sambil disuguhkan oleh tarian khas Sinden yang ditampilkan oleh Adinda Vega.
Acara ini semakin semarak dengan kehadiran para pemain seperti Yama Carlos, Ismi Melinda, Hany Handayani, Tyara Vanesha, Alexa Wu, Ade Kurnia Trisia, Adinda Vega, Johfi Syazeli, dan Rania Salsabila serta perwakilan dari tim produksi yakni Bahtiar Sembiring yang merupakan produser eksekutif film ini.
1. Bahtiar membawa Arwah Sinden ke kampung halamannya di Kota Medan
Bahtiar mengungkapkan kebanggaannya bisa membawa Arwah Sinden ke kampung halamannya di Kota Medan.
Dia berharap film ini dapat memperkenalkan budaya daerah lain kepada masyarakat Medan dan diterima dengan baik oleh seluruh penonton di Indonesia.
"Saya ingin menunjukkan bahwa budaya dari berbagai daerah di Indonesia itu unik, dan bisa dinikmati oleh semua orang, termasuk masyarakat Medan,” ujar Bahtiar.
Sementara itu, Hany Handayani yang juga berperan sebagai produser eksekutif sekaligus salah satu pemain dalam film ini, merasa bangga atas antusiasme masyarakat Medan. Nantinya, dia berencana akan membuat film ke-2 dan seterusnya yang lebih menantang.
“Sambutan luar biasa dari warga Medan membuat saya sangat terharu. Semoga semangat ini terus berlanjut hingga film resmi tayang di seluruh Indonesia pada 13 Maret 2025,” ungkap Hany.
Sebagai pesannya dalam film ini, Hany mengatakan bahwa sebagai orangtua untuk tidak membeda-bedakan anak agar tidak menimbulkan sifat iri pada anak tersebut.
Tak ketinggalan, aktor Yama Carlos dan Ismi Melinda juga menyampaikan kesan mereka selama di Medan.
2. Diharapkan Arwah Sinden bisa diterima oleh masyarakat luas tanpa memandang latar belakang daerah
Yama berharap Arwah Sinden bisa diterima oleh masyarakat luas tanpa memandang latar belakang daerah.
“Kami ingin film ini bisa dinikmati oleh siapa saja, dari mana saja. Selain menghadirkan kisah horor yang menarik, film ini juga mengajak penonton untuk lebih mengenal budaya Indonesia, khususnya budaya Sinden yang kaya akan nilai seni dan sejarah. Saya berharap film ini bisa menjadi jembatan bagi penonton untuk semakin menghargai kekayaan budaya bangsa,” kata Yama.
Ismi menambahkan bahwa apresiasi tinggi dari warga Medan mencerminkan kecintaan masyarakat terhadap film lokal.
"Film ini tidak hanya menghadirkan elemen horor dan mistis, tetapi juga mengangkat budaya Sinden yang merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia,” ujar Ismi.
Disampaikan Alexa Wu bahwa lewat film ini pesan moral yang didapat untuk masyarakat adalah agar tetap berhati-hati kepada siapapun.
"Dimana pun kita berada, harus berhati-hati baik teman dekat, keluarga itu harus waspada sebab kejahatan terjadi dimana saja dan kesempatan dimana aja. Seperti film ini, orang yang gak disangka-sangka orang yang terdekat malah menyakiti kita itu sih pesan moralnya dan tradisi itu harus terus dilestarikan apalagi gen z itu kan handphone semua jadi tetap harus diingat untuk masyarakat Indonesia," katanya.
3. Fim ini memperkenalkan agar kaum milenial dan gen z tidak melupakan warisan tradisi budaya
Di era jaman saat ini yang melek akan teknologi pesat, Alexa Wu mengatakan bahwa film ini memperkenalkan agar kaum milenial dan gen z tidak melupakan warisan tradisi budaya.
Sedangkan Tyara Vanesha berperan sebagai Fanya, salah satu arsitek yang terlibat dalam misteri di balik renovasi rumah tua ini mengatakan dengan hadirnya film ini masyarakat dapat menyerap dan mendapatkan pesan moral yang baik.
Terkait perannya, dikatakan Tyara bahwa dirinya tidak jauh berbeda dari karakter asli. Sehingga, nanti kedepan bisa mendapatkan peran yang lebih menantang.
"Proses film ini berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana dan insyallah ilmunya dari film ini bisa terserap dan semoga tersampaikan kepada masyarakat oleh siapapun yang menonton. Meskipun, perannya tidak beda jauh dengan karakter asli ku ya jadi semoga kedepannya bisa dapat karakter yang lebih menantang lagi karena kalau dilihat Fanny ya lurus-lurus aja atau datar. Ya namanya impian pasti kita ingin jauh lebih baik dari yang sekarang," ucapnya.
Film ‘Arwah Sinden’ disutradarai Ubay Fox dengan diproduseri empat produser, yakni Utimah, Bahtiar Sembiring, Hendri Kurniadi, dan Hany Handayani.
Dalam sinopsis film “Arwah Sinden” mengisahkan empat mahasiswa arsitektur yakni Sergi, Dea, Nike, dan Fanya yang mendapat tugas merenovasi rumah peninggalan seorang pemilik padepokan sinden. Namun, di dalamnya terdapat sebuah kamar terlarang yang hanya boleh dimasuki sang pemilik. Rasa penasaran salah satu dari mereka justru memicu teror mengerikan, mengungkap sosok Sinden serta rahasia kelam tentang dua orang sinden di masa lalu.
Setelah sukses menggelar gala premiere di Medan, nantinya Arwah Sinden siap menghantui layar bioskop di seluruh Indonesia mulai 13 Maret 2025.