2. Tidak senang melihat orang lain lebih baik dari dirinya

ilustrasi pria dan wanita (pexels.com/Polina Zimmerman)

Humble bragging adalah perilaku orang-orang yang ingin dipuji oleh orang lain. Orang-orang ini merasa paling hebat dari orang-orang di sekitarnya. Mereka tidak secara terang-terangan memamerkan kelebihan diri, tetapi menggunakan cara yang lebih halus. Mereka berpura-pura menjadi orang yang rendah hati atau terkesan mengeluh, padahal sebenarnya mereka ingin mendapat perhatian dan pujian.

Orang-orang yang melakukan humble bragging tidak suka jika ada orang yang lebih unggul dari mereka. Perasaan iri dan cemburu pun melekat pada jiwa humble bragging. Bagaimana mungkin pelaku humble bragging bisa ikhlas melihat orang lain lebih baik dari mereka? Padahal merekalah yang selalu ingin menjadi orang yang nomor satu.

3. Mendapat kritikan dan saran dari orang sekitar

ilustrasi dua orang wanita (pexels.com/Liza Summer)

Orang-orang yang melakukan humble bragging seolah-olah merendah diri, padahal sebenarnya mereka ingin meroket. Itulah makna dari istilah ‘merendah untuk meroket’. Mereka berpura-pura merendah diri untuk mendapat pujian dari orang lain. Tujuan mereka adalah agar orang lain menyadari kelebihan yang mereka miliki dibandingkan dengan orang lain.

Bagaimana jika kamu memiliki teman yang gemar berprilaku humble bragging? Apa yang akan kamu lakukan? Mungkin kamu akan menegur dan memberi saran agar berhenti bersikap seperti itu. Karena humble bragging adalah perilaku sombong yang terselubung. Orang-orang yang humble bragging mungkin tidak mau menerima dan mengakui bahwa mereka telah bersikap sombong.

4. Menjalin kerjasama dengan orang lain

ilustrasi dua orang wanita (pexels.com/Shvets Production)

Orang-orang yang melakukan humble bragging ingin mendapatkan pujian dari orang lain atas kelebihan yang mereka miliki. Mereka tidak secara terang-terangan memuji diri sendiri, tetapi menggunakan cara yang lebih halus. Mereka berpura-pura merendah diri, padahal sebenarnya mereka ingin membuat orang lain sadar akan kelebihan yang mereka miliki. Orang-orang ini merasa diri mereka lebih hebat dari orang-orang di sekitarnya.

Bekerja sama dengan pelaku humble bragging mungkin akan menjadi hal yang sulit. Orang-orang ini tidak bisa menerima dan menghargai kontribusi orang lain. Mereka merasa lebih baik dan unggul dari orang lain. Mereka tidak mau reputasi mereka terganggu oleh orang lain yang lebih baik dari mereka.

5. Saling menghargai perbedaan pandangan dari orang lain

ilustrasi dua orang pria (pexels.com/Klaus Nielsen)

Saling menghargai adalah hal yang penting untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dan tentram. Namun, orang-orang yang berprilaku humble bragging sulit untuk menghargai orang lain, karena mereka tidak mau ada orang yang lebih baik dari mereka. Mengapa mereka bersikap seperti itu?

Alasannya adalah karena mereka ingin selalu menjadi yang nomor satu. Orang-orang yang humble bragging sering meremehkan orang lain dengan cara yang licik. Mereka berpura-pura merendah diri atau mengeluh, padahal sebenarnya mereka ingin menunjukkan kelebihan diri mereka. Mereka tidak mau bekerja sama atau mendengarkan pendapat yang berbeda dari orang lain.

Perilaku humble bragging adalah perilaku yang palsu. Mereka seakan-akan merendah diri dan mengeluh, padahal sejatinya mereka ingin meroket. Tentu saja, tidak semua orang yang humble bragging bersikap seperti itu. Ada juga yang hanya suka merendah diri untuk meroket, tetapi tidak melakukan hal-hal yang buruk seperti di atas.

Baca Juga: 3 Tips Menguji Ketangkasan Diri, Dobrak Ketakutan yang Membatasimu!